Lampaui Qualcomm, MediaTek Tuai Hasil Manis di Kuartal III 2020

Minggu, 27 Desember 2020 – 17:54 WIB
MediaTek uji coba koneksi data IoT 5G. Foto: MediaTek

jpnn.com, JAKARTA - Capaian penguasaan pangsa pasar MediaTek telah melampaui Qualcomm, sebagai vendor chipset ponsel terbesar yakni 31 persen pada kuartal ketiga tahun 2020.

Pembuat chip asal Taiwan itu, dikutip dari laman Gadgets 360, mencatatkan kinerja yang kuat pada kelompok harga USD 100- USD250 atau sekitar Rp1,4 juta - Rp3,5 juta.

BACA JUGA: Ulama NU Sepakat Haramkan Gim Online Higgs Domino Island

MediaTek juga menerima pertumbuhan yang signifikan di sejumlah pasar, termasuk India dan Tiongkok.

Sehingga MediaTek mampu mengambil pangsa pasar Qualcomm, yang dikatakan masih memimpin pasar untuk chipset 5G.

BACA JUGA: Braak! Motor Adu Banteng, Priyadi Tewas di Tempat, Innalillahi

Faktor lainnya, MediaTek diyakini telah memanfaatkan pertumbuhan Huawei yang lamban akibat sanksi AS.

Lebih dari 100 juta smartphone terjual secara global pada kuartal ketiga dengan chipset MediaTek, menurut laporan perusahaan riset pasar Counterpoint.

BACA JUGA: MediaTek Merilis Varian Baru Chipset Ponsel 5G Dimensity 700, Apa Saja Kelebihannya?

Pertumbuhan MediaTek melemahkan Qualcomm yang turun dari 31 persen pada kuartal kedua menjadi 29 persen di kuartal ketiga.

Namun, pembuat chip yang memproduksi SoC Snapdragon itu muncul sebagai vendor chipset 5G terbesar dengan pangsa pasar 39 persen.

Ekspansi Qualcomm di segmen 5G berasal dari peluncuran ponsel baru yang mendukung jaringan generasi kelima.

Menurut Counterpoint, permintaan ponsel 5G tercatat meningkat dua kali lipat pada kuartal ketiga, dengan mengambil bagian 17 persen dari total smartphone yang terjual pada kuartal tersebut.

Tren tersebut kemungkinan akan berlanjut, dengan perkiraan sepertiga dari total smartphone yang dikirim pada kuartal keempat diharapkan memiliki dukungan 5G.

Awal tahun ini, Qualcomm menghadirkan chipset yang didukung 5G, termasuk Snapdragon 690, Snapdragon 750G, dan Snapdragon 865 Plus yang sejauh ini terbatas pada beberapa model smartphone.

Di sisi lain, MediaTek juga memperluas jajaran chipsetnya di seluruh segmen harga dan memperkenalkan jajaran chipset 5G Dimensity untuk melawan pesaingnya yang berbasis di San Diego itu.

Meski demikian, Counterpoint mencatat bahwa Qualcomm masih berpeluang merebut kembali posisi teratasnya yang direbut MediaTek pada kuartal keempat.

Direktur Riset Counterpoint Dale Gai menyatakan pangsa chipset MediaTek pada ponsel Xiaomi meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak periode yang sama tahun lalu.

MediaTek juga menghasilkan daftar chipset terjangkau yang menjadi pilihan pertama bagi banyak pembuat handset untuk dengan cepat mengisi celah yang ditinggalkan oleh ketidakhadiran Huawei, kata analis tersebut.

"Penguatan pangsa pasar MediaTek yang kuat pada Q3 2020 terjadi karena tiga alasan -- kinerja yang kuat di segmen harga smartphone kelas menengah (USD100 - USD250) dan pasar negara berkembang seperti LATAM dan MEA, larangan AS terhadap Huawei dan akhirnya menang dalam OEM terkemuka seperti Samsung, Xiaomi, dan Honor," kata Gai.

Pembatasan pada Huawei yang mengakibatkan kendala pasokan untuk chipset HiSilicon juga membantu Qualcomm mendapatkan sebagian pangsa pasar di kuartal ketiga.

"Qualcomm dan MediaTek sama-sama mengubah portofolio mereka, dan fokus konsumen telah memainkan peran kunci di sini," kata Analis Riset Counterpoint, Ankit Malhotra.

Analis tersebut juga menggarisbawahi bahwa perangkat 5G termurah di dunia, Realme V3, ditenagai oleh MediaTek. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
mediaTek   Qualcomm   chipset  

Terpopuler