KEPALA Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI Jakarta, Putu Indiana, menghimbau seluruh masyarakat Jakarta yang menemui lampu penerangan jalan umum (PJU) padam untuk untuk melaporPasalnya, banyaknya PJU yang tersebar di lima wilayah DKI tidak terdeteksi jika ada yang tiba-tiba padam
BACA JUGA: Tangerang Menuju Pelayanan Serba Digital
Padahal, padamnya PJU rentan menimbulkan kerawanan baik kriminalitas maupun kecelakaan
BACA JUGA: Adik Ipar Ratu Atut Unggul
“Jangkauan para petugas sangat terbatasBACA JUGA: PKL di Blok M Kucing-kucingan dengan Petugas
Jadi kalau masyarakat ada yang mendapati lampu penerangan jalan umum padam, dipersilakan melaporNanti akan langsung ditindaklanjuti,” ujar Putu.Saat ini, Pemda DKI terus memantau titik mana saja yang padamMengingat, padamnya PJU tidak hanya akibat usia lampu tapi juga lantaran dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab.
“Kalau dicuri kemungkinannya kecil karena posisinya cukup tinggiKalau dirusak dengan cara dilempar batu, itu sering terjadiAda saja yang usilSehingga kami mengimbau agar masyarakat setempat ikut menjaganya,” katanya.
Selain memrogramkan perawatan PJU, Dinas Perindustrian dan Energi DKI bekerjasama dengan PLN juga menuntaskan program pemasangan gardu kilowatt hertz (KWh) sebagai alat pengukur listrik yang digunakan untuk lampu PJUPemasangan gardu dilakukan setelah sebelumnya terjadi pembengkakan rekening listrik PJU hingga Rp 180 miliar per tahun
Sementara, banyak di antara PJU padamNamun, rekening listrik tetap dihitung 12 jam per hari
Pada 2010 lalu ditargetkan 500 gardu KWh meter terpasang dari jumlah eksisting 180 garduKemudian tahun ini ditargetkan 3.500 gardu KWh meterLangkah itu diharapkan bakal menghemat pengeluaran untuk PJU hingga 40 persen atau Rp 72 miliar
Dengan demikian, kata Putu, dalam rentang dua tahun sepanjang 2010 dan 2011 harus sudah terpasang 4 ribu gardu KWh meterSatu gardu KWh meter dipasang untuk sekitar 80 hingga 100 titik lampu.(aak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prostitusi Terselubung Marak di Kota Bekasi
Redaktur : Tim Redaksi