Lampung Selatan dan Pesisir Barat Siap Jadi KEK Pariwisata

Rabu, 09 Agustus 2017 – 17:36 WIB
Menpar Arief Yahya. Foto: kemenpar for jpnn

jpnn.com, LAMPUNG - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong setiap daerah untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

Sebelumnya sudah ada dua provinsi yang mengusulkan KEK, yaitu Jawa Barat berjumlah delapan KEK dan Jawa Timur mengusulkan tiga.

BACA JUGA: KBRI Azerbaijan Hadirkan Suasana Nusantara di Tepi Laut Kaspia

Sekarang gilirian Provinsi Lampung yang didorong untuk menyediakan lahan yang nantinya akan dibangun KEK.

“Lokasinya di Lampung Selatan daerah Kalianda, namanya Krakatau Nirwana Resort. Tanahnya sudah confirm 352 hektar bahkan mau dikembangkan menajdi 800 h and ektar. Makanya saya lebih confidence untuk yang itu dulu, yang sudah ada."

BACA JUGA: Gaet Surfer Internasional, Kemenpar Siapkan 10 Kompetisi Surfing Tahun 2018

"Di Pesisir Barat juga rencanaya akan dibuat, tetapi pengusulannya harus tahun ini, kalau enggak lambat dengan birokrasi,” ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat ditemui seusai launching “Lampung Krakatau Festival 2017, di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta, Senin (7/8).

Lebih lanjut, Menpar Arief menjelaskan, jika ingin menjadi destinasi kelas dunia, faktor amenitas, aksestabilitas dan atraksi (3A) di Lampung perlu diperhatikan.

BACA JUGA: Semarak! Penerbangan Perdana AirAsia Indonesia Makau-Jakarta

Menteri asal Banyuwangi sudah tidak khawatir dengan atraksi yang ada di Lampung, destinasinya sudah kelas dunia, pantainya dipakai untuk lomba surfing internasional.

Gunung Krakatau namanya sudah mendunia dengan letusannya. Tetapi akses dan infrastruktur di Lampung masih kurang.

“Kalau ingin menjadi destinasi utama pariwisata kelas dunia, maka harus punya bandara internasional kelas dunia. Sebanyak 75 persen wisman datang melalui udara. Rencanaya Bandara Radin Inten II Branti Lampung tahun ini sudah siap diresmikan menjadi bandara Internasional. Landasannya sudah 3.000 meter dan sudah bisa buat pemberangkatan haji,” ujar Arief Yahya.

Terkait KEK, Arief Yahya mengatakan, leletnya birokrasi menjadi permasalahan dalam pembangunan KEK. Mantan Dirut PT Telkom itu menjelaskan, jika investor mau masuk ke Indonesia itu amat sangat sulit dan tidak attractive. “Di Asean itu yang atraktif tahun-tahun sebelumnya itu Thailand sekarang investor darling nya adalah Vietnam,” ucapnya.

Target pemerintah, sekitar 100 titik atau lokasi di seluruh Tanah Air yang memiliki potensi pengembangan pariwisata baik dalam format kawasan ekonomi khusus, kawasan terpadu, atau kawasan strategis pariwisata hingga tahun 2019.

“Kebayang jika memikirkan 100 KEK terasa berat, tetapi kalau satu propinsi ada tiga itu akan mudah. Karena ini investasi jangka panjang, dengan ditetapkan (kawasan ekonomi khusus) harus mulai melakukan upaya komprehensif seperti mulai dari izin, penyediaan lahan, atau bekerja sama dengan pengembangan BUMD setempat. Kami siap mendukung pemerintah baik Pusat dan daerah harus aktif di komunitas,” katanya.

Dikesempatan yang sama, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo seirama dengan Menpar Arief Yahya. Pihak Pemrov juga siap menyediakan lahan untuk dijadikan KEK yaitu di Lampung Selatan dan Pesisir Barat.

Pembangunan KEK di Lampung akan cepat terealisasi pasalnya, Pemprov Lampung memiliki tiga kebijakan pembangunan strategis salah satunya, membangun daerah pariwisata sebagai bagian dari destinasi unggulan pariwisata nasional.

“Pariwisata paling cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Letak demografis Lampung sangat menguntungkan. Pengembangan Bandara-Bandara di Lampung juga terus dilakukan untuk mendukung geliat pariwisata Lampung yang terus digulirkan,” ucap Ridho.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cookies Bon Gout Kolaborasi Branding dengan Wonderful Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler