Menurut polisi pemilik tiga melati di pundaknya itu, dari 2200 orang yang mengungsi, sudah ada sekitar 200 orang yang kembali ke rumahnya. "Mereka pulang atas inisiatif sendiri. Ada yang sudah mulai mengurus ternaknya," kata Sahimin saat memaparkan kondisi Lamsel di Posko Pengamanan di Desa Sidoreno, Kamis (1/11) di hadapan rombongan pimpinan DPP Demokrat.
Rombongan DPP Demokrat ini diwakili oleh Wasekjen yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan, Anggota Komisi IX, Heriyanto dan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla.
Seiring dengan mulai kondusifnya wilayah Lamsel, Sahimin menjamin seluruh warga yang mengungsi sudah bisa dikembalikan ke rumahnya. Hanya saja kata dia, pihaknya masih menunggu kesiapan Pemerintah Kabupaten Lamsel terhadap seluruh keperluan para penungunsi.
"Kami memberikan jaminan. Tapi yang perlu dipikirkan adalah keperluan para pengungsi seperti tenda. Karena rumah-rumah mereka (korban) ada yang dibakar," katanya.
Dijelaskan Sahimin, ada sekitar 342 rumah yang terbakar akibat konflik antara dua kubu Balinuraga dan Sidoreno. Selain itu beberapa fasilitas umum juga rusak seperti sekolah dan rumah ibadah.
Sahimin mengatakan upaya perdamaian antara dua kubu yang bertikai terus dilakukan. Ia mengakui sudah dua kali dilakukan pertemuan namun belum ada kata sepakat hitam di atas putih. "Memang belum ada kata sepakat secara tertulis, tapi secara lisan mereka sudah berdamai. Bahkan ketika pertemuan, kedua perwakilan saling bersalaman," ujarnya.
Dari pantuan JPNN, gabungan aparat keamanan dari TNI dan Polri masih tetap disiagakan. Mobil Baracuda dan personil yang bersenjata lengkap masih berjaga-jaga.
Puing-puing dari kerusuhan mulai dibersihkan oleh warga yang dibantu aparat. Namun, sebagian dari rumah warga yang terbakar, masih ada yang mengepulkan asap.
Di tempat yang sama, Kapolres Lamsel AKBP Tatar Nugroho mengatakan meskipun mulai kondusif namun hingga kini belum ada rencana untuk melakukan penarikan 3460 personil yang ditugaskan. "Kami menunggu perintah dari atasan saja," katanya.
Sementara itu, Ramadhan Pohan mengapresiasi kerja keras aparat mengamankan lokasi. Kata dia, meskipun ada kekurangan untuk mencegah jatuhnya korban, namun TNI dan Polri sudah berupaya. "Ini yang perlu diperbaiki ke depan," ucapnya.
Ulil Abshar Abdalla mengingatkan, meskipun keamanan mulai kondusif namun yang perlu dilakukan sekarang adalah mencegah potensi yang bisa memunculkan konflik antar-warga terjadi. "Tidak hanya aparatnya, tapi yang utama adalah masyarakat itu sendiri. Semua elemen harus terlibat, tokoh masyarakat, pemuda dan partai politik. Meskipun kami bukan sebagai aktor yang pertama, tapi Demokrat akan mendorong terciptanya kehidupan yang damai," ujarnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hama Lalat Serang Warga Desa
Redaktur : Tim Redaksi