BANGGAI - Kelangkaan bahan bangunan berupa semen di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dimanfaatkan oleh pengecer untuk mendatangkan semen dari Makassar. Dengan melakukan lobi dengan produsen, UD Makmur mampu memasok stok persediaan semen ke Kabupaten Banggai sebanyak 700 ton.
Meski pun harganya lebih tinggi dibandingkan harga distributor, tetapi kelangkaan semen di Kabupaten Banggai telah teratasi dengan adanya bantuan pihak pengecer yang mampu mendatangkan semen dengan harga Rp 82 ribu per sak.
Kasi Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Nur Yulianti, Senin (13/2) mengatakan, masyarakat harus bersyukur dengan adanya pedagang pengecer yang mampu mendatangkan semen untuk melayani kebutuhan masyarakat di Kabupaten Banggai.
Dikatakan, tiga distributor yang melayani kebutuhan semen masyarakat di Kabupaten Banggai belum bisa memastikan kapan kedatangan stok persediaan semen di Kabupaten Banggai. Padahal, tiga distributor itu pernah menjanjikan segera mendistributusikan semen bulan Februari 2012 ini. Namun, janji tiga distributor tidak terealisasi.
Justru pedagang pengecer (bukan distributor) yang tidak pernah memberikan janji-janji kepada pemerintah dan masyarakat yang merealisasikan dan mendatangkan stok semen merk Tonasa. Sedangkan distributor PT Narutama dan PT Sarwo Boga hingga saat ini, tidak ada pemasukan semen ke Kabupaten Banggai.
Demikian pula PT Padi Mas yang diharapkan segera mendistribusikan semen pekan pertama Februari 2012. Namun hingga saat ini juga tidak ada realisasinya. “Saya baru menghubungi karyawan PT Padi Mas untuk menanyakan pendistribusian semennya. Perusahaan masih menunda pendistribusian semen, karena alasan kapal rusak,” katanya.
Jadi kata dia, pendistribusian semen diperkirakan direalisasikan pekan mendatang, tetapi harga mengalami kenaikan menjadi Rp72 ribu perzak. Stok semen yang akan didistribusikan di Kabupaten Banggai juga untuk kebutuhan pembangunan kilang minyak dan gas bumi (migas) PT Donggi Senoro (DS) LNG. (rd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Butuhkan Rp 3 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi