Langkah Ahok Bongkar Kebobrokan Pertamina Dinilai Tepat, Patut Diapresiasi

Kamis, 17 September 2020 – 14:55 WIB
Basuki Tjahja [urnama. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman mendukung langkah Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bongkar sejumlah kebobrokan yang berlangsung di tubuh perusahaan pelat merah itu.

Menurutnya, langkah mantan gubernur DKI Jakarta itu patut diapresiasi.

BACA JUGA: Ini Bentuk Kegagalan Ahok Melakukan Fungsi Pengawasan di Pertamina

“Apa yang dilakukan Ahok patut diapresiasi. Publik harus berterima kasih kepada Presiden Jokowi sudah menempatkan komisaris Utama seperti Ahok di Pertamina yang memiliki peran sebagai surveillance (pengawasan)," ujar Ferdy kepada jpnn.com, Kamis (17/9).

Penulis buku 'Freeport:Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara' ini kemudian mengemukakan alasan mendukung langkah Ahok.  

BACA JUGA: Ahok Seharusnya Lakukan Pembinaan & Pembenahan di Internal Pertamina, Bukan Malah Buat Gaduh

Misalnya, terkait pernyataan Ahok soal lobi-lobi direksi ke menteri, serta direksi dan komisaris merupakan titipan beberapa kementerian.

"Itu bukan hal baru. Di Pertamina itu sudah lagu lama. Hanya tak satupun komisaris utama selama ini yang berani membongkar aib itu. Mungkin karena banyak kepentingan," ucapnya.

BACA JUGA: Soal Sindiran Teman Bermuka Dua, Cita Citata Yakin Ayu Ting Ting Enggak Bakal mau dengan Roy Geurts

Ferdy juga mengatakan, intervensi nonkorporasi ke Pertamina banyak sekali.

Baik itu yang datang dari mafia migas, maupun dari oknum politikus atau oknum anggota dewan.

Oknum biasanya meminta jatah dana corporate social responsibility (CSR) atau dana tunjangan hari raya (THR) melalui pintu belakang.

"Kalau mafia tak ingin Pertamina memperbaiki manajemen hulu agar produksi minyak dan gas naik. Mafia migas juga tak ingin direksi-direksi Pertamina berjuang membangun kilang-kilang migas dalam negeri, seperti peremajaan kilang Cilacap," katanya.

Ferdy lebih lanjut mengatakan, para mafia merasa kebijakan membangun kilang di dalam negeri hanya akan menutup ruang gerak mereka mencari untung dari impor migas.

"Jika tak ada orang seperti Ahok, pelaku-pelaku ini akan tetap nyaman bermain. Akibatnya Pertamina sulit menjadi perusahaan migas yang bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan energi bangsa ini," katanya.

Ferdy menegaskan, komisaris utama seperti Ahok sangat berguna menjaga Pertamina menjadi perusahaan minyak dan gas yang bisa diandalkan ke depan.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler