Langkah Jitu Ahok Bisa Bikin Anggota DPRD DKI tak Kompak

Jumat, 27 Februari 2015 – 23:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 106 anggota DPRD DKI Jakarta sepakat untuk mengajukan hak angket karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan Raperda APBD 2015 yang bukan hasil pembahasan bersama dengan DPRD.

Namun, kesolidan anggota dewan tersebut terancam bubar. Karena Ahok melaporkan penggelembungan dana APBD di DKI Jakarta tahun 2014. Salah satunya terkait pengadaan uninterruptible power supply (UPS) ke sekolah-sekolah di Jakarta.

BACA JUGA: Didatangi Ahok, ‎KPK Telaah Dana Siluman

"Tapi langkah Ahok ini saya rasa jitu. Karena biasanya bila berurusan dengan KPK, anggota dewan jadi tidak kompak dan individualis," jelas pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Jumat (27/2).

"Langkah Ahok kali ini secara komunikasi politik merupakan langkah baru buat Ahok yang biasanya keras nabrak-nabrak menjadi strategis dan bertindak," ungkapnya.

BACA JUGA: Laporkan DPRD DKI ke KPK, Ahok Mengaku Bukan karena Hak Angket

Namun, meski Ahok telah melaporkan dugaan "dana siluman" DPRD Jakarta di APBD ke KPK, hak angket diduga akan tetap dilaksanakan.

"Hak angket ini adalah tekanan politik DPRD kepada Ahok. Jadi dilaporkan atau tidak DPRD tetap akan dipanggil. Apalagi komunikasi politik antara Ahok dengan anggota DPR lemah dan anyep," tandasnya.(zul/rmol/jpnn)

BACA JUGA: Ahok Klaim Didukung Jokowi Laporkan Dana Siluman ke KPK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Garut dan Karo Dicopot karena Angket, Ahok juga?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler