Langkah Kubu Djohar Arifin Dinilai Terlambat

Kamis, 29 Maret 2012 – 19:52 WIB

JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Dedi 'Miing' Gumelar, mengatakan, tidak hadirnya peserta Indonesia Super League (ISL) memenuhi undangan PSSI kubu Djohar Arifin untuk pertemuan, Kamis (29/3) di Jakarta, merupakan sebuah preseden buruk.

"Saya tidak tahu alasan (klub ISL) tidak datang kenapa. Tapi, kan kalau secara keseluruhan  tidak datang, kan ini kan masalahnya tidak sederhana," kata Miing ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3) malam.

Yang pertama, kata dia, ini memunculkan kesan PSSI kubu Djohar Arifin tidak legitimate, tidak cukup berwibawa di depan ISL. "Kedua menurut saya terlambat. Harusnya jauh hari dulu bikin KLB (Kongres Luar Biasa) kumpulkan mereka untuk konsolidasi, tidak harus menunggu orang bentuk KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia)," katanya.

"Perlu dicari tahu mengapa mereka begitu. Inikan preseden buruk," tegas Miing lagi.

Dia mengatakan, kalau lihat kongres lalu, harusnya Djohar Arifin masih sah sebagai Ketua Umum PSSI. "Kan kongres yang menghasilkan Djohar Arifin (sebagai Ketum PSSI)  itukan Kongres Solo. Kongres Solo ini kan karena batal Kongres di Riau. Kongres Solo ini kan amanat Kongres Bali. Kalau lihat sisi hukumnya kan berarti sah," pungkasnya.

Sebelumnya, kegagalan PSSI kubu Djohar Arifin Husein mengundang klub peserta ISL di salah satu hotel di Jakarta, hari ini, Kamis (29/3), mengundang kritikan.

Zulfadhli Anggota Executive Committe (Exco) PSSI kubu La Nyalla, menyatakan, kegagalan ini bukti PSSI pimpinan Djohar sudah tidak punya legitimasi lagi.

"Kalau mereka masih mengakui klub-klub ISL harusnya diundang pada Kongres Tahunan di Palangkaraya," kata Zulfadhli, Kamis (29/3), di Jakarta. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Messi: Barca Harus Menang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler