Langkah Pertamina ini Dinilai Ampuh Tekan Angka Pengangguran

Selasa, 12 Mei 2020 – 10:45 WIB
Pertamina. Foto Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) John Karamoy menyambut positif komitmen Pertamina untuk tetap mengoperasikan sisi hulu saat harga minyak dunia sedang berfluktuasi seperti sekarang.

Menurut John, seluruh operasional Pertamina tersebut sangat berperan dalam menekan angka pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk di antaranya, perusahaan jasa pendukung.

BACA JUGA: Langkah Pertamina Dinilai Ampuh Menahan Gelombang PHK

“Saya sepakat (bahwa Pertamina turut membantu menekan PHK di berbagai perusahaan),” kata John, Selasa (12/5).

Menurut John, upaya Pertamina untuk tetap mengoperasikan sisi hulu dan kilang serta tidak memilih melakukan impor minyak secara keseluruhan, merupakan langkah tepat.

BACA JUGA: YLKI Respons Keluhan Pengguna Tokopedia, Tulus: Pemerintah Harus Ikut Campur

Pasalnya, secara tidak langsung Pertamina turut menjaga kelangsungan ekosistem migas, termasuk KKKS dalam negeri dan juga seluruh perusahaan jasa pendukung.

“Dan memang harus jalan terus. Kalau Pertamina tidak meneruskan (beroperasi), maka yang menanggung beban adalah perusahaan-perusahaan pendukung, terutama di bidang barang dan jasa, misalnya, tiba-tiba tidak ada aktivitas,” kata dia.

Bagi perusahaan dalam negeri, jika tiba-tiba Pertamina menghentikan operasi, bisa menambah beban utang mereka. Hal itu terjadi, karena bisa jadi perusahaan tersebut sudah pinjam uang, untuk mendukung pengerjaan suatu operasi dengan Pertamina.

BACA JUGA: Jerinx Tantang Ahmad Dhani, Mitha The Virgin: Beda Kelas Bos

“Kalau tiba-tiba Pertamina menurunkan (operasional), padahal mereka sudah terlanjur pinjam duit. Lalu apa yang terjadi dengan karyawan perusahaan penyedia jasa barang ini? PHK. Nah, itu yang harus dihindari,” tutur John.

John tidak menepis, bahwa ancaman PHK memang ada. Dalam masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, misalnya, beberapa perusahaan KKKS merumahkan karyawan.

Itu terjadi, karena perusahaan tersebut, menurunkan produksi saat harga turun. Karena perintah berasal dari pusat di luar negeri, mau tidak mau karyawan menurunkan produksi.

“Jadi, meski secara massal tidak ada PHK, tapi saya tahu beberapa perusahaan ada yang merumahkan karyawan,” tandas dia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler