jpnn.com, BANDUNG - Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan membagikan satu juta masker kepada masyarakat untuk mencegah penularan virus Corona atau COVID-19.
Tahap pertama pembagian sejuta masker oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jabar ini diprioritaskan bagi masyarakat menengah ke bawah yang sakit atau memiliki gejala terkena virus SARS-CoV-2 dengan prosedur pengambilan masker melalui Puskesmas di daerahnya masing-masing.
BACA JUGA: Aa Gym Temui Ridwan Kamil, Pantau Pikobar
“Per hari Senin (23 Maret) warga akan dibagikan masker, tetapi untuk tahap satu didahulukan kepada mereka yang sakit atau yang bergejala sakit dan prosedur memintanya di Puskesmas,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (21/3).
Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan, pihaknya memprioritaskan Puskesmas yang berada di daerah terpapar COVID-19 terbanyak, seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya, untuk menerima masker.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Cek Kesehatan Antisipasi Virus Corona, Ini Hasilnya
Puskesmas yang berada di zona tersebut pun diminta segera mengajukan permintaan masker melalui aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat). Setelah itu, Dinas Kesehatan Jabar akan mengirimkan masker ke Puskesmas tersebut menggunakan layanan PT Pos Indonesia.
“Jadi dalam dua hari ini Puskesmas mengajukan kebutuhannya via PIKOBAR lalu melalui PT Pos kami kirim ke pelosok-pelosok Puskesmas yang kita prioritaskan,” ujar Emil.
BACA JUGA: Pemerintah Kebut RS Darurat Corona, 700 Orang Dikerahkan, Tim Medis Mulai Masuk
Dipilihnya Puskesmas, lanjut Emil, karena unit kesehatan tersebut paling bisa menjangkau lapisan masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga bisa memastikan sakit atau tidaknya pemohon masker melalui verifikasi.
Meski pada tahap satu ini pembagian masker diprioritaskan kepada masyarakat golongan menengah ke bawah yang memiliki gejala COVID-19, namun Emil menegaskan bahwa target Pemprov Jabar adalah pembagian masker bagi seluruh warganya.
“Sebenarnya idealnya semua dibagikan (masker), tapi dengan keterbatasan tadi jumlah penduduk Jabar 50 juta jiwa secara matematika tidak mungkin,” ucap Emil. (dia/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti