Langsung Gerak Jika Pemicunya Korupsi

Rabu, 30 Mei 2012 – 05:05 WIB
Proyek Hambalang. Foto: Kelik/Radar Bogor/JPNN

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata sudah mengendus ketidakberesan tanah Hambalang jauh sebelum bangunan proyek pusat pelatihan dan pendidikan olah raga Hambalang ambles Kamis (24/5) lalu. Saat beberapa tim penyelidik KPK turun ke proyek Hambalang untuk melengkapi data penyelidikan dua pekan lalu, tim menemukan bekas tanah longsor di area pembangunan.
   
"Berdasarkan laporan, tim menemukan bekas longsoran," kata juru bicara KPK Johan Budi di kantornya kemarin. Namun, kata Johan, KPK tidak berwenang untuk menyelidiki soal kondisi tanah di sana. Kata dia, ada pihak yang lebih berkompeten terkait kondisi tanah Hambalang.
   
Menurutnya, tujuan KPK datang ke lokasi pada saat itu adalah murni untuk mencari tambahan data soal pembangunan proyek Hambalang. Namun, apabila nantinya ternyata ambruknya bangunan yang terletak di sektor III yakni rumah genset dan fondasi lapangan bulu tangkis Hambalang penyebabnya berkaitan dengan penyelidikan KPK, maka data tersebut akan ditambahkan untuk kepentingan KPK.
   
Nah, untuk itu, kini KPK memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk mendalami apa sebenarnya penyebab dari ambruknya bangunan tersebut.

"Kalau sekarang, masalahan ini masih jadi perkara antara pemilik proyek(Kemenpora) dengan pihak kontraktor. Jadi biarkan mereka yang menangani. Tapi katanya BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) juga mengaudit," imbuhnya.
   
Kata Johan, apabila setelah mengaudit ternyata BPK menemukan penyebab ambruknya bangunan itu merupakan pelanggaran yang memanfaatkan keuangan negara, maka KPK akan ikut menanganinya. "Tentu saja data-data dari mereka (BPK dan pihak lain),sangat berguna bagi kami," imbuh pria yang pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK itu.
   
Namun saat disinggung apakah KPK nantinya akan memanggil pihak-pihak yang berwenang untuk dimintai keterangan soal ambruknya gedung Hambalang, Johan mengaku dirinya tidak mengetahui. "Saya belum tahu. Sata tidak mau berandai-andai. Lihat saja nanti," kata dia.(kuh/dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tergiur Dana Pusat, Pemda Tambah Perangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler