Ragil Ugeng - Palembang
PALEMBANG Sport and Convention Center menjadi tempat yang begitu menyenangkan bagi Satya Wacana Sabtu lalu (28/1). Di arena yang pernah menjadi venus SEA Games 2011 itu, mereka merebut kemenangan perdana di Flexi NBL Indonesia 2011-2012. Mereka menang 62-49 atas Comfort Mobile BSC Jakarta.
Dalam laga tersebut, untuk kali pertama nama Simon Wong ada dalam daftar ofisial Satya Wacana. Meski berstatus sebagai asisten pelatih, Simon sebenarnya lebih berperan daripada Danny Kosasih yang masih tercatat sebagai head coach. Simon-lah yang terus memberikan instruksi dan memompa semangat Jerry Lolowang dkk. Dampaknya, penampilan Satya Wacana jauh lebih bagus dibandingkan dua seri sebelumnya.
"Pemain sekarang memiliki semangat tinggi. Mereka lebih sabar. Kami harap, hasil positif itu terus berlanjut," terang Yafet Rissy, general manager Satya Wacana.
Para pemain mengakui, kehadiran Simon membawa perubahan signifikan. Injeksi-injeksi semangat yang diberikan Simon mampu membuat permainan Jerry dkk semakin meningkat. Meski baru menang sekali, mereka yakin bisa mendapatkan hasil lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Coach Simon selalu mengatakan bahwa peluang kami ke championship series masih terbuka. Dia mengharapkan kami sama-sama bekerja keras untuk mendapatkan tiket tersebut," terang bigman Valentino Wuwungan.
Masuknya Simon ke Satya Wacana sebenarnya diharapkan banyak pihak. Bahkan, beberapa pemain langsung mengontak Simon untuk memintanya masuk ke jajaran pelatih. Bahkan, Danny turut merekomendasikan Simon.
Menurut Danny, Simon memiliki kapasitas untuk membangkitkan prestasi Satya Wacana. Danny sangat tahu kapasitas Simon. Keduanya pernah bekerja sama cukup lama. Sebelumnya, mereka pernah bahu-membahu di Mikroskill Medan pada 2003"2007. Danny juga yang membantu Simon saat membentuk klub basket Taman Harapan Indah (THI) Jakarta. Itulah klub pertama Simon.
"Dia lebih bagus daripada saya. Simon memang cocok menangani tim yang dihuni pemain muda seperti Satya Wacana ini. Ternyata, terbukti bahwa dia lebih hebat daripada saya," ucap Danny.
Simon merupakan pelatih papan atas di tanah air. Prestasinya mulai terlihat sejak menukangi CLS Knights pada 2007. Saat itu dia mampu mengantarkan CLS melaju ke final four IBL dua musim berturut-turut. Namun, pada 2010, dia memutuskan "cuti" dari basket. Simon memilih mengurusi bisnis yang tengah dirintisnya.
Dasar berhati basket, Simon tak tahan ingin kembali ke lapangan. Tawaran dari manajemen Satya Wacana pun langsung disambarnya. Mengandalkan defense yang ketat, dia bertekad membawa Satya Wacana melaju ke championship series.
"Saya ini pelatih defensive. Karena itu, yang selalu saya tekankan adalah defense kuat. Dalam keputusan saya untuk masuk Satya Wacana, ada unsur balas budi terhadap Coach Danny. Dialah yang mengajari saya melatih," ucap Simon.
Keputusan Simon yang menerima tawaran Satya Wacana sebenarnya memberikan tantangan tersendiri. Betapa tidak, dia baru bertemu dengan para pemain di Palembang. Praktis, dia tak memiliki waktu untuk memberikan latihan.
"Yang saya lakukan saat itu adalah memotivasi para pemain. Tidak ada waktu latihan, saya datang pas tim mau bertanding. Jadi, saat ini saya masih berada dalam tahap mengenal karakter pemain," tutur suami Ika Sartika tersebut. (*/c8/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Howard Ingin Pindah ke Bulls
Redaktur : Tim Redaksi