Langsung Siapkan Seribu Kursi Haji untuk Lansia

Jumat, 28 September 2012 – 06:31 WIB
JOGJAKARTA - Banyaknya alokasi jamaah haji lansia yang tidak terserap karena yang bersangkutan belum siap, dibuat pelajaran oleh Kementerian Agama (Kemenag). Mereka tidak lagi memberikan alokasi porsi haji kepada lansia di akhir-akhir masa pelunasan. Sebaliknya, porsi haji untuk lansia sudah dialokasikan di depan.

Ditemui usai mengikuti rangkaian pegelaran festival seni keagamaan Hindu di Jogyakarta kemarin (27/9) Menag Suryadharma Ali menuturkan, memberikan alokasi porsi kepada jamaah haji lansia di akhir memang beresiko besar tidak terserap. "Tapi berbeda jika kuota porsi ini sudah kita persiapkan sejak awal," katanya.

Dengan memberikan alokasi porsi haji kepada calon jamaah haji usia lanjut ini, menteri yang akrab disapa SDA itu optimis akan terserap lebih optimal. Perkiraan ini muncul karena calon jamaah haji usia lanjut memiliki waktu yang lebih panjang untuk persiapan. Diantaranya persiapan uang untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).

SDA lantas mengatakan, tahun depan dia memperkirakan alokasi porsi haji untuk usia lanjut mencapai seribu kursi. "Angka ini kita dapat dari rata-rata porsi haji yang tidak terserap setiap tahunnya," jelasnya. Menteri yang juga ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menjelaskan, pengalokasian porsi haji untuk lansia ini tidak mengambil porsi tetap tahun berjalan.

"Sama sekali tidak memotong antrean, atau menggeser jamaah yang sudah berhak berhaji tahun depan," tandasnya. SDA mengingatkan jika porsi haji untuk yang dipakai para calon jamaah haji lansia ini adalah perkiraan sisa porsi yang tidak terserap.

Setelah perkirakan besaran porsi haji ditetapkan sekitar seribu kursi, Kemenag saat ini bersiap mencari nama-nama jamaah haji usia lanjut untuk memenuhi porsi itu. Sistem yang digunakan untuk mencari nama-nama jamaah haji usia lanjut ini adalah dengan memeringkat jamaah usia lanjut dari yang paling tua.

Setelah ketemu nama-nama tersebut, langsung diteruskan ke jajaran Kemenag provinsi, kabupaten, dan kota. Berikutnya mereka langsung memberikan surat kepada calon jamaah haji yang bersangkutan untuk bersiap-siap. Karena setiap tahun rata-rata sisa porsi yang tidak terserap mencapai seribu kursi, maka hampir bisa dipastikan nama-nama jamaah haji lansia ini bakal berangkat tahun depan tanpa melewati antrean.

Sementara itu, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Prof dr Tjandra Yoga Aditama  SpP(K) menuturkan, hingga hari keenam kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara  Internasional King Abdul Aziz Jeddah, terdapat  sekitar 10.069 jamaah tergolong risiko tinggi (risti) dari total 19.286 jamaah.

Selain itu, pihaknya juga melakukan kunjungan ke poliklinik di Octagon yang berfungsi sebagai BPHI Jeddah, dimana terdapat 97 orang. "Berdasarkan data sementara dari 97 orang, terdapat 18 orang yang mengeluh akibat penerbangan,"jelas Tjandra, kemarin.

Terkait isu virus corona, Tjandra menekankan pihaknya akan meningkatkan pengawasan kewaspadaan jamaah haji yang datang di bandara, termasuk jamaah yang berkunjung ke poli Octagon. Selain itu, Kemenkes juga berkoordinasi dengan tim penerangan Kemenag. "Kami berikan pesan-pesan kesehatan terkait kasus ini, maupun tips kesehatan selama musim haji,"imbuh dia. (Wan/Ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Periksa Gubernur Kaltim, Kejaksaan Tunggu Putusan Kasasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler