Lanjutkan Pencarian Korban JT610, Lion Air Siapkan Rp 38 M

Senin, 17 Desember 2018 – 05:17 WIB
Tim Basarnas melakukan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Foto: Derry Ridwansyah/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Lion Air Group melanjutkan pencarian dan evakuasi penumpang serta kru Boeing 737 MAX 8 registrasi PK-LQP, nomor penerbangan JT610 yang mengalami musibah di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Upaya pencarian lanjutan tersebut merupakan bentuk komitmen Lion Air dan berdasarkan permintaan dari pihak keluarga," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Minggu (16/12).

BACA JUGA: Terlintas untuk Pulang ke Rumah Menemui Keluarga, namun...

Danang menjelaskan untuk lebih komprehensif, Lion Air mendatangkan kapal canggih dalam proses pencarian jenazah penumpang maupun kru penerbangan JT-610. "Dalam hal ini apabila ditemukan maka akan diambil dan diserahkan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) guna tindakan selanjutnya sesuai prosedur," jelas Danang.

Dia memastikan proses pencarian juga dilakukan terhadap kotak hitam yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (cockpit voice recorder/ CVR). Dalam proses pencarian kembali, Lion Air menunjuk perusahaan swasta profesional asal negara Belanda dengan menggunakan kapal laut MPV Everest.

BACA JUGA: KNKT dan Lion Air Jangan Ribut Ya

"Lion Air menganggarkan dana sendiri untuk pencarian kembali senilai Rp 38 miliar," ujar Danang.

Dia menambahkan proses pencarian akan difokuskan berdasarkan pemetaan terakhir area koordinat jatuhnya penerbangan JT-610 dengan waktu operasional 10 hari berturut-turut pada Desember 2018.

BACA JUGA: Pesawat Lion Air JT610 Laik Terbang?

Informasi terkini bahwa kapal mengalami keterlambatan yang rencananya akan tiba di perairan Karawang, Senin (17/ 12).

Kondisi terakhir malam hari, Sabtu (15/ 12), disebabkan cuaca buruk serta hujan deras di Johor Bahru yang mengganggu proses mobilisasi peralatan dan kru selama tiga hari terakhir.

Direncanakan kapal akan berlayar, Senin (17/ 12), dengan pagi hari dimulai proses imigrasi dan kepabeanan (customs). Hal ini dikarenakan kapal berkapasitas sebesar MPV Everest tidak diberikan izin untuk keluar dari pelabuhan pada malam hari.

Perkiraan waktu tempuh perjalanan dari Johor Bahru menuju perairan Karawang adalah 2 hari dan 5 jam. "Sehingga kapal akan tiba di Karawang sekitar, Rabu (19/ 12)," tegasnya. Lion Air mengucapkan terima atas dukungan dari Basarnas untuk proses pencarian dan evakuasi yang sudah dijalankan selama ini.

Lion Air menegaskan bahwa pencarian kembali ini juga merupakan kesungguhan untuk mencari bagian kotak hitam yaitu CVR yang menurut undang-undang adalah tugas dan tanggung jawab dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Seperti yang tertulis di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2012 tentang KNKT Bab VI Pasal 48 yang menjelaskan bahwa "segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas KNKT dan tugas Sekretariat KNKT dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara cq. anggaran Kementerian Perhubungan". (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perasaan Drg Mieke Sylvia saat Identifikasi Korban Lion Air


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler