jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengingatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan maskapai Lion Air untuk tidak berantem di ruang publik.
Hal itu menyusul adanya perbedaan pandangan terkait persoalan layak atau tidaknya Lion Air JT610 registrasi pesawat PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pesawat Lion Air JT610 Laik Terbang?
"KNKT jangan berantem sama maskapai ya, dia harus independen. Maskapai ini juga jangan berantem dengan KNKT. Sampaikan pada saat diperiksa, jangan kemudian begini," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/11).
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan, jangan sampai merusak reputasi dunia penerbangan Indonesia.
BACA JUGA: Ini Hasil Investigasi Polri Atas Kecelakaan Lion Air JT610
"Kalau reputasi penerbangan kita rusak, rusak juga negara ini," katanya.
Sebab, jika reputasi maskapai Indonesia rusak maka siapa yang mau dateng ke negara ini.
BACA JUGA: DPD Berharap Lion Air JT601 Jadi Kecelakaan Terakhir
"Orang pesawatnya bisa jatuh setiap saat dan otoritasnya berantem sama maskapai," jelasnya.
Menurut Fahri, persoalan seperti ini seharusnya tidak ada perang mulut. Ini bukan soal politik. Tapi, soal teknikalistis kemampuan suatu bangsa menjamin keamanan penerbangan.
"Jangan kemudian berantem begini. Politik kita bisa ribut, tapi kalau urusan begini, keselamatan orang, tidak boleh ribut ya," katanya.
Sebelumnya, KNKT menyatakan ada dugaan pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang tidak laik terbang sejak saat menempuh penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta.
Lion Air kemudian membantah. Lion meminta KNKT mengklarifikasi. KNKT belakangan memberikan klarifikasi dan menyatkan bahwa pesawat Lion Air PK-LQP sudah dinyatakan laik terbang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perasaan Drg Mieke Sylvia saat Identifikasi Korban Lion Air
Redaktur & Reporter : Boy