jpnn.com - MANADO - 105 warga negara asing (WNA) asal Afganistan ditemukan berdesakan di salah rumah di Kecamatan Mapanget, dekat Bandara Sam Ratulangi. Informasi diperoleh Manado Post (JPNN Grup), para WNA itu lari ke Manado untuk mencari perlindungan karena perang saudara dan ancaman ISIS.
"Mereka di sini sudah lebih dari sebulan. Jumlah mereka saat ini sudah 105 orang, sebelumnya kemarin malam (Senin) ketambahan lima orang. Dan akan terus bertambah,"ÃÂ ungkap sumber resmi yang tak mau disebutkan namanya.
BACA JUGA: Istri Jokowi Resmikan Kebun Bunga, Bandara Hasanuddin Dijaga Ketat
Para warga Afganistan itu, kata sumber, semua kebutuhannya ditanggung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui sponsor International Organization for Migration (IOM). "Jadi tidak masalah dengan biaya hidup mereka hari-hari," ucapnya.
Pantauan Manado Post, di rumah bercat putih dengan pagar yang telah berkarat itu, warga tersebut hanya duduk-duduk di kompleks rumah besar tersebut. Ada juga yang terlihat keluar rumah untuk belanja di toko di depan rumah tersebut. "Biasanya mereka memberi rokok dan roti,"àkata warga sekitar. “Mereka belanja pakai Rupiah dari sponsor (IOM).
BACA JUGA: RM Bagi Alam Terbakar saat Rombongan Perwira TNI Makan Siang
Masih menurut warga, untuk melepas penat, biasanya pengungsi yang keseluruhan laki-laki itu main sepakbola di lapangan miliki TNI di belakang kompleks perumahan dekat Bandara itu.
"Kami sudah pesan mereka tidak boleh jauh-jauh dari sini. Dan, mereka juga tak berani macam-macam. Paling juga hanya main bola kami,"ÃÂ ujar sumber ini.
BACA JUGA: Gelar Tilik Desa, Bupati Kudus Gelontorkan Rp 17,6 Miliar
Masih menurut sumber itu, mereka yang di tempat karantina itu untuk mencari perlindungan. "Banyak dari mereka sebagai orang-orang yang berpendidikan. Dan yang saya dengar dari keterangan WNA ini, mereka cari perlindungan karena menghindari pembunuhan massal yang terjadi di negara asal mereka. Salah satunya yang disebabkan oleh ISIS,"ÃÂ katanya lagi. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Suap, Tiga Polisi Disel
Redaktur : Tim Redaksi