Lantik 128 Pejabat, Bupati Ipuk: Saya Tidak Minta Apa-Apa, Kecuali Kinerja

Selasa, 30 November 2021 – 12:06 WIB
Bupati Ipuk Fiestiandani saat melantik pejabat eselon II hingga IV Kabupaten Banyuwangi. Foto: kiriman dari Tim Pemkab Banyuwangi

jpnn.com, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melantik 128 pejabat eselon II hingga IV di Pendopo Kabupaten pada Senin (29/11).

Ipuk mengatakan semua proses pelantikan pejabat tidak dipungut biaya apa pun. Dia berharap tidak ada yang tertipu oleh pihak-pihak yang memanfaatkan mutasi jabatan ini.

BACA JUGA: Selain Siapkan Bantuan Uang, Bupati Ipuk Gerakkan PNS Borong Dagangan Warung Kecil dan PKL

“Pelantikan ini adalah hasil pemikiran dan diskusi panjang. Kami tidak ingin hanya sekadar melantik atau formalitas saja. Kami ingin dari pelantikan ini lahir program-program yang memberikan energi bagi Banyuwangi," kata Ipuk Fiestiandani.

"Jika ada pihak yang memanfaatkan dengan meminta sejumlah uang, segera laporkan," imbuhnya.

BACA JUGA: Dijemput Bupati Ipuk Fiestiandani untuk Vaksinasi Covid-19, Nenek Misnah Grogi, KTP pun Ketinggalan

Dia mengatakan para pejabat yang dilantik telah menandatangani pakta integritas yang di dalamnya terdapat kontrak kinerja. Di sana tertulis berbagai tugas yang harus dijalankan.

”Bapak dan Ibu sudah menandatanganinya. Saya tidak minta apa-apa, kecuali hanya satu hal, yakni tingkatkan kinerja untuk masyarakat,” ujar Ipuk.

BACA JUGA: Bang Dzoel, Fotografer Disabilitas yang Mendapat Kepercayaan Istimewa dari Bupati Ipuk Fiestiandani

Dia mengatakan kinerja akan menjadi tolok ukur evaluasi ke depan.

”Perbanyaklah rekening kinerja. Caranya bagaimana? Sering turun ke masyarakat, turun ke lapangan. Cek masalah. Cari solusi. Bapak dan Ibu camat turun ke wilayahnya. Bapak dan Ibu di dinas turun mengecek program dan masalah sesuai bidang kerjanya masing-masing,” ujarnya.

Untuk camat, ada empat masalah yang harus tertangani maksimal empat jam, yaitu warga yang kesulitan makan, warga yang kesulitan sekolah, warga yang kesulitan berobat, dan rumah tidak layak huni.

”Seperti yang sebelum-sebelumnya, SOP maksimal empat jam ini saya teruskan. Namun, alhamdulillah, saya senang di beberapa wilayah, tidak sampai empat jam sejak ada laporan, sudah tertangani. Ke depan harus dijaga,” ujarnya.

Ipuk juga mengingatkan jabatan adalah kepercayaan dan berharap semuanya bergotong royong membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik lagi.

“Promosi atau jabatan di mana saja semua adalah proses. Rotasi jabatan adalah hal yang biasa. Namun, yang biasa bisa menjadi luar biasa apabila semua berprestasi, dan menjadi leader di mana pun berada," tutur Ipuk.

”Setiap hari siapa melakukan apa, harus jelas. Lakukan rapat evaluasi kinerja OPD setiap minggu. Sehingga ketika ada program tidak berjalan dengan baik, segera tahu masalahnya. Jadikan jabatan, tugas, kinerja, sebagai ladang amal untuk Anda. Jangan antikritik, dan mari saling mendukung," kata Ipuk. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler