jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik 453 perwira baru lulusan akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upacara pelantikan dengan pengambilan sumpah Prasetya Perwira (Praspa) di Bumi Tetuko Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara Maguwo Jogjakarta, Kamis (26/6).
Dalam sambutannya, Presiden SBY mengatakan para perwira telah berhasil menyelesaikan pendidikan Akademi TNI yang mengantarkan menjadi perwira remaja sekaligus menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan.
BACA JUGA: Ancaman Eks Tim Mawar Tak Bikin Jokowi Gentar
"Dengan semua capaian itu, saya yakin dan percaya para perwira remaja akan mampu mengemban setiap tugas negara serta akan lebih siap dan sigap dalam menghadapi tantangan penugasan di masa akan datang," kata Presiden SBY.
Mulai saat ini lanjut SBY, para perwira akan menjalani profesi di bidang ketentaraan dan bertugas di seluruh tanah air dan akan menapaki jalan panjang yang penuh dengan tantangan, berbagai penugasan pendidikan lanjutan serta titian jenjang karier yang berliku.
BACA JUGA: Gubernur Sulteng Janjikan 70 Persen Suara untuk Prabowo-Hatta
"Tempuhlah semua perjalanan berat dan mulia itu dengan penuh semangat dan kesungguhan disertai sikap sabar, ikhlas dan tawakkal agar senantiasa sukses dan dapat mencapai karier tertinggi sebagaimana yang kalian cita-citakan," kata SBY.
Menurutnya, Perwira Remaja memasuki jajaran TNI ketika negara tengah meningkatkan postur dan kemampuan tentara termasuk memodernisasi sistem persenjataan dan alat perlengkapannya.
BACA JUGA: Dibolehkan Berpuasa Tidak Ikut Jadwal Pemerintah
Hal ini dilaksanakan agar TNI selalu siap dan memiliki kemampuan semakin tinggi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dan TNI harus mampu menghadapi berbagai ragam ancaman nasional maupun non tradisional termasuk melakukan peperangan modern.
“Kita ingin menjadikan TNI sebagai kekuatan pertahanan yang andal. Tentara kita harus terlatih menggunakan senjata dan peralatan militer, berlatih, bermanuver dengan taktik secara baik, terdidik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dipersenjatai dengan alutsista yang semakin canggih, namun kita tidak bermaksud mengambangkan kekuatan militer yang agresif. Bangsa Indonesia cinta damai meskipun kedaulatan dan keutuhan NKRI adalah harga mati," tegas SBY.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan dunia dan kawasan sekeliling terus berkembang secara dinamis dan menghadirkan tantangan yang semakin kompleks. Geopolitik juga terus berubah termasuk di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Pasifik Selatan yang mengharuskan Indonesia untuk mengembangkan dan memutakhirkan strategi dan kebijakan dan doktrin pertahanan.
“Peran Indonesia sebagai kekuatan regional dan pelaku global semakin mengemuka, Indonesia juga telah menjadi pelaku aktif dalam berbagai arsitektur kerjasama kawasan seperti ASEAN, East Asia Summit dan APEC, oleh karena itu para pemimpin TNI harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dalam menghadapi perkembangan strategis agar bidang pertahanan dijaga dan lindungi," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman Kelulusan CPNS Papua Diperlakukan Khusus
Redaktur : Tim Redaksi