LaNyalla Dorong Inovasi Masker Ramah Lingkungan

Rabu, 22 September 2021 – 14:29 WIB
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meninjau dapur pembuangan limbah proses membatik di sentra batik Desa Tanjung Bumi, Madura, beberapa waktu lalu. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pemerintah melalui badan riset membuat inovasi masker ramah lingkungan.

Pasalnya, limbah masker selama ini belum tertangani dengan baik.

BACA JUGA: Duh, Sampah Rumah Tangga Masker di Surabaya Mencapai 863 Kilogram per Bulan

"Karena penggunaannya yang terus meningkat, masker pada akhirnya mencemari lingkungan. Saya kira pemerintah perlu mendorong inovasi teknologi masker ramah lingkungan," kata LaNyalla, Rabu (22/9).

Menurut LaNyalla, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi yang nyaris kolaps, tetapi juga berdampak serius terhadap pencemaran lingkungan hidup, khususnya dari sampah medis.

BACA JUGA: Sebegini Jumlah Sampah Masker yang Terkumpul di Jakarta Selama Pandemi

Berdasarkan studi yang dilakukan University of Southern Denmark, diperkirakan sekitar 129 miliar masker dibuang setiap bulan.

Menurut laporan Ocean Asia tahun 2020, sebanyak 1,6 miliar sampah masker global berakhir di lautan.

BACA JUGA: Menko Airlangga Bagikan 50 Ribu Butir Telur, Masker dan Kendaraan Sampah untuk Warga Jatinom

Jumlah ini setara 5,5 ribu ton sampah plastik dan setara 7 persen pusaran sampah Pasifik.

Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini menjerat hewan laut dan membunuhnya.

"Mengapa hal itu terjadi, karena pemakaian masker dan dibuang tanpa dilakukan pengolahan. Tentu hal ini dapat merusak lingkungan hidup pada jangka panjang," tutur LaNyalla.

LaNyalla juga menyampaikan solusi jangka pendek untuk mengatasi problematika sampah masker membuat tempat sampah khusus.

"Pemerintah perlu menyiapkan tempat sampah khusus masker sekali pakai, tempat pengumpulan dan pembuangan. Selain itu diupayakan masyarakat menggunakan masker yang dapat digunakan kembali," ujar LaNyalla.

Karena sebab itu, Senator asal Jawa Timur itu mengapresiasi Kampus ITS yang merancang Zero Mask Waste Box untuk menekan permasalahan limbah masker.

"Teknologi itu dirancang sebagai tempat sampah pengolahan limbah masker sekali pakai. Alat ini dapat mengurangi peningkatan risiko penularan Covid-19," ujar LaNyalla.

LaNyalla menilai, pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi panduan pengolahan sampah masker.

Hal itu bertujuan agar masyarakat memiliki tata cara yang benar dalam membuang limbah masker yang tak lagi digunakan.

"Berdayakan pos-pos pelayanan kesehatan, posyandu, kantor RT-RW dan kelurahan serta tempat publik lainnya agar membangun kesadaran masyarakat membuang dan mengolah sampah masker sekali pakai dengan benar agar mengurangi limbah yang semakin hari semakin menggunung," imbau LaNyalla. (mrk/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler