jpnn.com, BOGOR - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti melakukan Safari Ramadan ke Pesantren Mama Bakry Sadeng, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (9/5). Kehadiran LaNyalla disambut KH Abah Raodl Bahar Bakry selaku pengasuh ponpes tersebut.
Dalam kesempatan itu LaNyalla menyampaikan bahwa pesantren memiliki peran yang sangat besar terhadap kemajuan Indonesia.
BACA JUGA: LaNyalla Sampaikan Sejumlah Arahan Kepada Tim Kerja PPHN DPD RI
"Kalau saya ditanya, apa peran pondok pesantren dalam kemajuan Indonesia? Saya akan jawab dengan dua kata saja, yaitu banyak sekali," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur (Jatim) itu mengatakan pesantren adalah institusi masyarakat madani yang mandiri, sekaligus menjadi problem solver bagi masyarakat.
BACA JUGA: Soal Bipang Ambawang, Kapitra: Pemimpin Kita Terlalu Sulit Mengakui Kekeliruan
"Dahulu, masyarakat akan datang ke pesantren kalau ada yang sakit. Mereka minta doa ke kiai. Masyarakat yang tidak punya beras pun datang ke pesantren. Ada yang punya masalah, minta nasihat kiai, dan seterusnya," tutur LaNyalla.
Dia mengatakan ulama dan kiai pengasuh pesantren pun memiliki catatan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Antara lain memberikan masukan kepada Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian menjadi PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA: Novel Baswedan Cs Disarankan Mengundurkan Diri dari KPK
"Termasuk sikap legowo para ulama dan kiai yang demi keberagaman, setuju mengganti dan menghapus anak kalimat Piagam Jakarta yang menjadi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, diganti dengan kalimat Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," ucap LaNyalla.
Puncak dari perjuangan di masa itu adalah lahirnya Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi itu, katanya, dikeluarkan 22 Oktober 1945 oleh KH Hasyim Asy’ari di Surabaya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim itu juga meyakini Pesantren Mama Bakry Sadeng memiliki peran yang tidak kecil dalam kemerdekaan. Apalagi, pesantren yang cukup tua di Bogor itu sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka.
"Yang saya dengar, sebelum Indonesia merdeka, pesantren ini telah memiliki santri sekitar 3.000 orang. Luar biasa. Artinya, pesantren Mama Bakry Sadeng pasti memiliki kontribusi dan terlibat dalam proses kemerdekaan Indonesia," katanya.
Di era modern, kata LaNyalla, peran pesantren tetap besar dan masih menjadi solusi bagi masyarakat sekitarnya. Baik bidang pendidikan, maupun dalam menjaga kearifan lokal dalam pembangunan.
BACA JUGA: Polisi Kantongi Identitas Debt Collector Pengepung Anggota TNI AD, Siap-siap Saja
"Kalau kita bedah dari analisa ideologi, ekonomi, sosial dan budaya, pesantren masih menjadi institusi yang paling konkret memberikan sumbangsih," ucap LaNyalla.
Mantan ketua umum PSSI itu lantas menguraikan dari sisi ideologi, Pancasila jelas menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa di Sila Pertama, dan di Pasal 29 ayat 1. Hal itu pun menjadi domain utama Pesantren sebagai penjaga akhlak dan adab atau moral generasi bangsa ini.
Dari sisi ekonomi, selain sebagai institusi mandiri, pesantren saat ini sudah memasuki ruang ekonomi melalui koperasi dan usaha-usaha di sektor pertanian, peternakan dan lainnya.
BACA JUGA: Persyaratan Pendaftaran PPPK, Ada Ketentuan Pengalaman Kerja untuk Nonguru
"Apalagi jika pesantren memanfaatkan peluang pasar produk halal yang sekarang sedang digalakkan pemerintah dan sejumlah negara. Sehingga pasarnya bisa menembus mancanegara, khususnya negara-negara yang membutuhkan produk halal," katanya.
Dari sisi sosial, pesantren terbukti sebagai penjaga nilai-nilai kearifan lokal dan moral. Di tengah gencarnya arus globalisasi dan gaya hidup baru, pesantren masih berperan sebagai penyeimbang, sekaligus penjaga moral generasi penerus.
Dan dari sisi budaya, pesantren masih menjadi garda terdepan lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat sekitar pondok pesantren.
"Ini semua bukan peran kecil, tetapi peran besar dan fundamental. Belum lagi nilai-nilai budi luhur yang diajarkan di pesantren akan menjadi bekal kehidupan bagi para santri yang telah selesai menempa pendidikan di pesantren," katanya. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam