jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memuji konsep pembangunan Indonesia Sentris yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut LaNyalla, konsep pembangunan itu dilakukan dari pulau-pulau di luar Jawa, dengan membangun infrastruktur untuk meringankan biaya logistik barang dan jasa.
BACA JUGA: Wamentan Harvick: Presiden Jokowi Punya Semangat Indonesia Sentris
"Karena konsep membangun Indonesia dari daerah secara merata memang sebuah jawaban yang fundamental," ungkap LaNyalla dalam sambutan di acara HUT Ke-17 DPD RI, Jumat (1/10).
Selain itu, senator dari Jawa Timur itu mengapresiasi Presiden Jokowi yang menggagas konsep kerja sama bagi hasil migas, dengan mengalihkan pola cost recovery menjadi gross split.
BACA JUGA: 200 Aplikasi Jahat Serang Hp Android di Indonesia, Ini Daftarnya, Buruan Hapus!
“DPD sepakat semua potensi negeri yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote harus dijaga dan kelola dengan benar," ujar mantan ketua umum PSSI itu.
Oleh karena itu, LaNyalla menegaskan semua harus memastikan bersama-sama bahwa potensi tersebut digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
BACA JUGA: Menteri Muhadjir: Pemindahan Ibu Kota Ubah Paradigma Jawa Sentris jadi Indonesia Sentris
Menurut dia, meksipun banyak kendala di lapangan, konsep dan gagasan Presiden Jokowi yang menitikberatkan kepada kedaulatan dan kemandirian bangsa sudah seharusnya didukung.
Dia menyebut Indonesia harus berdaulat di segala bidang.
Sebab, Indonesia adalah negara yang besar dan seharusnya sejajar dengan negara-negara adidaya.
Pada bagian lain, LaNyalla meminta jajarannya bekerja lebih keras dan berpikir strategis agar bisa mewujudkan tujuan hakiki lahirnya bangsa Indonesia.
"DPD RI sebagai lembaga yang dibiayai APBN seharusnya bekerja lebih keras dan berpikir strategis dengan langkah yang out of the box," ungkap LaNyalla
Dia juga berpesan kepada anggota DPR RI khususnya di daerah masing-masing untuk bekerja lebih maksimal sebagai wakil daerah. (ddy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Boy
Reporter : Dedi Sofian