LaNyalla Puji Program Pertanian Ponpes Al-Fatih Pamekasan

Sabtu, 08 Mei 2021 – 13:15 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti melakukan kunjungan dan berdiskusi dengan salah satu ulama di Kota Bogor Habib Abdullah bin Husein Al'attas pada Minggu (2/5). Foto: DPD RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberi perhatian terhadap program pertanian terintegrasi milik Pondok Pesantren Al-Fatih di Desa Klampar, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Dia menilai program yang memadukan pertanian dengan peternakan itu sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi santri dan para keluarga.

BACA JUGA: LaNyalla Minta Pemprov Jatim Respons Keluhan Atlet Terkait Pengurangan Anggaran Puslatda

Senator Jawa Timur itu memuji kolaborasi Pesantrean Al-Fatih dengan lingkungan di sekitarnya.

Pesantren yang diasuh oleh KH Ilzamuddin Sholeh itu memiliki berhektare-hektare lahan yang digunakan untuk bertani padi, jagung, serta beternak sapi.

BACA JUGA: Kades Karyajaya jadi Orang Paling Dicari Kejari Garut, Menyerah Baik-baik atau Ditindak Tegas

Hasil pertanian digunakan Pesantren Al-Fatih untuk makan para santrinya. Pengasuh Pesantren Al-Fatih ingin agar para santri yang 'mondok' tidak perlu lagi meminta biaya kehidupan dari wali atau orang tua.

"Pemberdayaan ekonomi umat yang dilakukan Pesantren Al-Fatih, patut didukung karena menggali potensi yang ada. Apalagi keberadaan pesantren umumnya berada di daerah pertanian yang subur dengan sumber daya penggarap yang tekun," katanya, Jumat (7/5).

Selain itu, Pesantren Al-Fatih memiliki program 'titip sapi'. Melalui program tersebut, wali atau orang tua santri cukup menitipkan seekor sapi untuk dipelihara Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatih. Dengan program 'titip sapi', biaya sekolah santri akan digratiskan.

Setelah lima tahun sapi dititipkan, wali santri tidak hanya menerima kembali utuh sapi yang telah dipelihara pesantren, melainkan akan memperoleh 3-4 ekor sapi baru sebagai hasil investasi dari penitipan sapi. LaNyalla mengatakan, inisiasi yang dilakukan Pesantren Al-Fatih patut diacungkan jempol.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut juga mengapresiasi upaya Pesantren Al-Fatih yang memanfaatkan kotoran sapi untuk pupuk kandang.

Pengolahan pupuk kandang juga dilakukan sendiri oleh pihak pesantren, yang hasilnya akan digunakan sebagai pupuk tanaman pertanian.

"Dakwah yang dilakukan para kiai Pesantren Al-Fatih tak hanya mengenai pendidikan dan spiritual saja, tetapi sekaligus memajukan perekonomian santri dan keluarganya. Programnya juga sangat bagus karena mengintegrasikan pertanian dengan peternakan," ucapnya.

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim itu, kemandirian Pesantren Al-Fatih mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Upaya yang dilakukan pengurus Pesantren Al-Fatih dinilai menjadi langkah strategis yang bisa dicontoh pesantren lainnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler