Guna mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) dalam waktu dekat akan segera mengoperasikan Lapas Narkotika Langkat, Tanjung Pura, Sumatera Utara.
Menurut Kepala Humas Direktorat Pemasyarakatan Kemenkumham, Akbar Hadi Prabowo, saat ini pembangunan terhadap Lapas dimaksud masih terus dilaksanakan.
“Baru satu blok hunian dan ruang kantor yang sudah siap, rencananya akan dibangun tujuh blok,” ujarnya kepada JPNN di Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Akbar nantinya setelah Lapas dapat digunakan maka sebagian besar narapidana narkotika dari lapas-lapas yang ada di Sumatera Utara, terutama Lapas Tanjung Gusta, akan dipindah. Karena di tempat baru tersebut paling tidak dapat menampung sekitar 1.000 penghuni.
"Jadi harapannya Lapas Narkotika Langkat ini dapat menjadi salah satu solusi penanganan over kapasitas di wilayah Sumatera Utara,” ujarnya.
Sebagai gambaran, jumlah penghuni Lapas Tanjung Gusta yang seharusnya hanya berkapasitas 1.054 orang, tercatat menampung hingga 2.600 orang pada saat peristiwa kerusuhan terjadi. Dari jumlah tersebut diketahui 1.700 napi di antaranya merupakan narapidana narkotika.
Pernyataan Akbar sejalan dengan yang dikemukakan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsuddin. Menurutnya, saat ini dari 116 ribu narapidana yang ada di seluruh lapas di Indonesia, 54 ribu di antaranya terkait kasus narkotika. Akibatnya tidak heran seluruh Lapas yang ada mengalami kelebihan jumlah penghuni.
Selain membangun Lapas khusus narkotika yang baru, Amir menyatakan dirinya juga telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional (BNN), untuk membuka sel-sel rehabilitasi. Langkah kerjasama dibutuhkan karena selama ini rehabilitasi merupakan tugas umum BNN. “Saya kira ini (sel rehabilitasi) akan sangat menolong,” ujarnya.
Selain itu ia juga menyarankan agar disain bangunan gedung Lapas disesuaikan dengan kebutuhan. Menurutnya bangunan Lapas Tanjung Gusta kurang memadai karena sekat blok hunian dengan kantor administrasi Lapas cukup dekat. Demikian juga pagar yang ada kurang tinggi. Berbeda dengan bangunan Lapas Kerobokan, Bali yang letak kantor administrasi cukup jauh dari sel-sel yang ada.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: Pertemuan Juniver dengan Saksi tak Etis
Redaktur : Tim Redaksi