Larangan Kripto China Menular? Simak Faktanya

Jumat, 15 Oktober 2021 – 20:17 WIB
Larangan bertransaksi kripto di China rupanya tidak menular ke negara lain, salah satunya Rusia. Ilustrasi: Annizhamul H/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Larangan bertransaksi kripto di China rupanya tidak menular ke negara lain, salah satunya Rusia.

Meski, Rusia tak mengizinkan warganya melakukan pembayaran dengan kripto, namun membeli dan memperdagangkan aset digital seperti Bitcoin diperbolehkan.

BACA JUGA: Ekonom Sebut Keuntungan Investasi Kripto Bisa untuk Beli Rumah

Menurut sebuah laporan pada 12 Oktober dari kantor berita lokal Interfax, Alexey Moiseev, wakil menteri keuangan Federasi Rusia mengatakan warganya diizinkan untuk membeli dan menggunakan kripto.

“Warga Rusia dapat membuka dompet di luar Federasi Rusia, tetapi jika mereka beroperasi di dalam Federasi Rusia maka mereka akan dikenakan larangan, saya pikir, untuk seluruh masa mendatang, karena kedaulatan keuangan kami,” ungkap Moiseev.

BACA JUGA: Elon Musk Berkoar-koar soal Pasar Kripto, Begini Ucapannya

Moiseev menjelaskan anggota parlemen masih dalam proses mendefinisikan mata uang digital dan teknologi blockchain mendetail.

Pasalnya, kriptp akan dicocokkan dengan kode sipil Rusia.

BACA JUGA: Petmoon Token, Game Online Penambang Kripto Besutan Arek Surabaya

Pemerintah Rusia telah mengklaim jika menerima Bitcoin sebagai mata uang resmi akan memberikan dampak negatif pada sistem keuangan dan ekonomi negara.

Namun, posisi Rusia berbeda dengan China, di mana lembaga keuangan dan peraturan telah berulang kali mengeluarkan pernyataan dan kebijakan anti-crypto.

Baru-baru ini, Bank Rakyat China menyatakan bahwa semua transaksi kripto di negara itu ilegal, hingga membuat penambang di beberapa provinsi melarikan diri ketika menghadapi tindakan keras terhadap operasi mereka.

Namun, pejabat Rusia telah berdiskusi dan mengklaim penggunaan rubel digital yang dikeluarkan oleh bank sentral negara itu tidak akan menimbulkan risiko keuangan yang sama seperti BTC dan cryptocurrency lainnya.

Ketua Komite Duma Negara Rusia untuk Pasar Keuangan Anatoly Aksako mengatakan sejak tahun lalu bahwa mata uang digital bank sentral Rusia dapat menjadi bagian integral dari penyelesaian nasional pada 2024.

Kendati demikian, perwakilan resmi Presiden Rusia Dmitry Peskov mengklaim bahwa Rusia untuk saat ini tidak memiliki alasan untuk mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Peskov berpendapat bahwa menempatkan cryptocurrency seperti Bitcoin akan sejalan dengan instrumen uang tradisional dan tidak akan membawa apa-apa selain kerugian bagi sistem keuangan dan ekonomi negara.

“Jelas, Rusia tidak siap untuk langkah seperti itu,” Tegas Peskov.

Rusia secara resmi sudah melarang pembayaran mata uang kripto dan menetapkannya sebagai undang-undang kripto utama negara itu, “Tentang Aset Keuangan Digital,” pada Januari 2021. (mcr10/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kripto   Rusia   China   cryptocurrency   Ekonomi  

Terpopuler