Larangan Mengamen dan Mengemis di Alun-Alun Magelang Tak Digubris

Minggu, 05 Oktober 2014 – 18:36 WIB

jpnn.com - MAGELANG – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang memasang papan disertai ancaman tindakan oleh satuan poliri pamong praja (Satpol PP) tentang larangan mengamen dan mengemis di alun-alun ternyata tak digubris. Sebaliknya, aktivitas pengamen dan pengemis di kawasan pusat kuliner Tuin van Java,  Alun-alun Magelang tetap berjalan seperti biasa.

Sejauh ini, masih banyak ditemui pengamen dan peminta yang terlihat ”menganggu” kenyamanan pengunjung yang tengah jajan. Bahkan, beberapa dari pengamen tidak segan memaksa pengunjung memberi uang koin maupun sebatang rokok.

BACA JUGA: Pelindo III Bagikan Ratusan Hewan Kurban di Sekitar Tanjung Perak

”Sangat mengganggu, kalau tidak diberi mereka (pengamen, red) suka minta rokok. Ya gimana mau nggak ngasih, rokoknya saja sudah terlihat di atas meja,” kata Dibyo, 29, pengunjung Tuin van Java seperti dikutip Radar Jogja.

Tidak hanya terganggu, Sudibyo juga merasa tidak nyaman dengan para pengamen yang biasa beraktivitas secara berkelompok. Khusus personel yang meminta uang recehan, biasanya memang terus menunggu meski pengunjung menolak memberikannya.

BACA JUGA: Jelang Tes, Ingatkan Pelamar CPNS Ambil Kartu Ujian

”Mereka nunggu lama gitu. Padahal saya sudah melambai tangan. Mau tidak mau, akhirnya teman saya yang ngasih, karena tidak pergi-pergi,” imbuh Sudibyo.

Hal senada diutarakan Puput Vanya, pengunjung lainnya. Bahkan, ia mengaku pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengamen.

BACA JUGA: Dikepung Warga, Pemuda Ini Malah Bakar Rumah Orang Tuanya

”Saya sengaja tidak ngasih (uang) karena jelas di plang alun-alun (tertulis) pengunjung disarankan agar tidak memberi. Tapi ada salah satu pengamen malah ngatain sok kaya. Itu kan sangat tidak etis,” katanya sembari bersungut-sungut.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana merasa kesulitan menindak para pengamen dan pengemis. Sebab setiap ditindak, muncul pengamen maupun pengemis baru.

”Masalah bagi kami, karena kendalanya justru kucing-kucingan dengan petugas. Ketika dirazia pengamen dan pengemis selalu tidak ditemukan. Kalau tidak ada aparat, mereka leluasa beraktivitas,” keluhnya.

Singgih berharap pengunjung Tuin van Java dan para pedagang bisa intens berkoordinasi dengan petugas untuk menertibkan fenomena tersebut. Lebih lagi, ini demi kebaikan bersama agar pengunjung merasa nyaman.

”Saya harap ada informasi pada kami untuk segera me-lakukan tindakan serius pada pengamen dan pengemis yang masih beraktivitas. Kami menjanjikan pelapor tetap aman,” janjinya. (dem/hes/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 40-an Warga Filipina Diringkus di Perairan Talaud


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler