Laskar Aswaja Punya Mabes untuk Tangkal Radikalisme

Kamis, 29 Desember 2016 – 07:54 WIB
Ketua Dewan Pembina Laskar Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) Marwan Jafar. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JPNN.Com - Laskar Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) -sebuah organisasi yang terafiliasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)- kini memiliki markas besar tersendiri. Lokasinya di Kalibata, Jakarta Selatan.

Ketua Dewan Pembina DPP Laskar Aswaja, Marwan Jafar menyatakan, Islam ala ahlussunnah wal jama'ah bisa menjadi solusi berbagai permasalahan terutama krisis toleransi beragama dan radikalisme mengatasnamakan agama. Menurutnya, persoalan itu sudah mengancam keutuhan Indonesia.

BACA JUGA: He He He... Gus Dur Pernah Menyuruh Cak Imin Berkelahi

Marwan menuturkan, doktrin aswaja memiliki prinsip-prinsip yang bisa menangkal radikalisme dan dikap intoleran. "Nilai dan prinsip ahlussunnah wal jama'ah meliputi aspek tawasuth (moderat, red), tasamuh (toleran, red), taadul (keadilan, red), dan tawazun (keseimbangan)," katanya di sela-sela peresmian Mabes Laskar Aswaja di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).

Politikus PKB yang juga mantan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmirgasi itu mengimbau kepada seluruh pengurus dan anggota Laskar Aswaja yang tersebar di berbagai wilayah se-Indonesia untuk terus mendekatkan diri kepada ulama dan umat. “Khususnya pemuda agar dapat menanamkan nilai-nilai dan tradisi ahlussunnah waljama’ah,” pintanya. 

Pada kesempatan sama, Ketua Umum DDP Laskar Aswaja Adhi Permana mengatakan, markas besar yang baru diresmikan itu akan menjadi rumah pergerakan, pusat koordinasi dan konsolidasi, sekaligus laboratorium diskusi dan aksi dalam rangka mengawal Indonesia.

"Membaca realita dalam kehidupan bermasyrakat, peran kader laskar aswaja juga harus mampu memberikan penguatan dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan perekonomian ummat," kata Adhi.

Laskar Aswaja juga meminta Presiden Joko Widodo agar memberikan perhatian lebih pada upaya meningkatkan kesejahteraan umat Islam dengan memberdayakan pesantren-pesantren dan majelis taklim yang berada di pelosok-pelosok desa. Caranya adalah dengan menjadikan pesantren dan majelis taklim sebagai pusat pengembangan ekonomi ummat. 

"Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir tindakan kekerasan dan terorisme Karena tidak sedikit tindakan tersebut dilandasi factor ekonomi," tambahnya.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler