Laskar Ganjar - Puan: Mayoritas Masyarakat Sudah Menentukan Pilihan untuk Pilpres 2024

Minggu, 13 Maret 2022 – 15:40 WIB
Ketua Dewan Pembina DPP Laskar Ganjar Puan Mochtar Mohamad. Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pembina Laskar Ganjar - Puan (LGP) Mochtar Mohamad mengatakan ada beberap hal yang perlu dicermati ketika melihat polarisasi perkembangan politik di Indonesia akhir-akhir ini akibat dampak isu penundaan pemilu dan efek ekor jas terhadap pileg. 

Dia menjelaskan tahapan pemilu 14 Februari 2024 dimulai 1 Agustus 2022, dan sampai saat ini hanya PDI Perjuangan yang sudah memiliki tiket untuk mengusung capres, sedangkan partai-partai lain belum membuat koalisi.

BACA JUGA: Laskar Ganjar Puan Memprediksi Tiga Poros Capres di Pilpres 2024

"Maka ini akan merugikan kandidat dan partainya," ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (13/3). 

Mochtar Mohamad menyampaikan itu saat menghadiri Rapat Kerja Cabang DPC Laskar Ganjar - Puan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Minggu (13/3).

BACA JUGA: Laskar Ganjar - Puan Buka Suara, Singgung Rekomendasi Bu Mega

Dia menambahkan bila mencermati pergerakan partai oposisi, yakni Partai Demokrat (54 kursi) dan PKS (50), sehingga total 104 kursi, mereka belum cukup tiket mengusung pasangan capres.

Syarat mengusung capres ialah 115 kursi di DPR, sehingga mereka membutuhkan satu partai dari koalisi pemerintah.

BACA JUGA: Di Rakercab Kota Bekasi, Mochtar Mohamad: Laskar Ganjar - Puan Bukan Sukarelawan Biasa

"Tampaknya, koalisi ini sulit terwujud dalam waktu dekat karena kepentingan kadernya (partai koalisi) di kabinet Jokowi dan gerbong partainya terlanjur tertarik magnet Mas Ganjar Pranowo," kata dia.

Menurut dia, tentunya dalam situasi seperti ini partai-partai akan berpikir bagaimana caranya terhindar dari tidak lolos parliamentary threshold 4 persen. 

"Jalan satu-satunya adalah partai yang lebih awal bergabung dengan koalisi PDI Perjuangan berpotensi selamat dari parliamentary threshold," tambahnya.

Dia menambahkan karena beberapa ketua umum partai yang elektabilitasnya lemah memaksakan diri untuk maju pilpres, maka itu berdampak pada elektabilitas partainya sehingga terancam tidak lolos parliamentary threshold 4 persen.

Sisi lain, Mochtar menjelaskan beerdasar survei SMRC pada 8-10 Februari 2022 yang dirilis 28 Februari 2022 dengan margin error 2,8 persen, partisipasi pemilih diketahui sebesar 79,9 persen, yang ragu-ragu atau belum menentukan pilihan atau tidak berpartisipasi 20,1 persen.

Dia menambahkan apabila pilpres dilaksanakan pada saat survei (8-10 Februari 2022), dengan partisipasi pemilih 79,9 persen itu maka Ganjar Pranowo terpilih sebagai presiden. 

Perinciannya, Ganjar Pranowo 34,7 persen, Anies Baswedan 23,3 persen, Prabowo Subianto 21,9 persen dan yang belum menentukan pilihan 20,1 persen.

"Kalau melihat persentase (elektabilitas) Mas Ganjar dibanding dengan pesaing keduanya Anies Baswedan, terpaut dua digit (11,4 persen). Biasanya, formasi tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil pilpres 14 Februari 2024 nanti," kata dia memprediksi.

Mochtar menambahkan Prabowo Subianto sampai saat ini belum mendeklarasikan diri untuk maju, padahal yang bersangkutan merupakan ketum partai, dan juga berada di kabinet Jokowi. 

"Bisa jadi Pak Prabowo tidak nyapres di 2024, akan tetapi menyelesaikan sebagai menhan mendampingi Pak Jokowi sampai selesai di 2024,"  imbuhnya.

Nah, kata Mochtar, dengan alasan-alasan tersebut, tampaknya partai-partai akan lebih nyaman pada berada pada koalisi pemerintah mendampingi PDI Perjuangan di Pilpres 2024.

Menanggapi pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tentang analisis big data, Mochtar Mohamad melihat yang bersangkutan belum memahami kehendak rakyat agar pemilu tetap dilaksanakan sesuai jadwal pada 14 Februari 2024.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Laskar Ganjar - Puan Nawang Andi Kusuma meminta kepada seluruh pengurus DPC, PAC, dan ranting memvalidasi betul struktur organisasi yang sudah memiliki SK tersebut. 

"Saya meminta kepada pengurus bersiap-siap mengikuti tahap selanjutnya untuk mengikuti pelatihan pemenangan," kata Nawang Andi Kusuma.

Diketahui, DPC Laskar Ganjar - Puan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menggelar rakercab yang diikuti 350 peserta.

Para peserta itu terdiri dari pengurus DPC, PAC, dan ranting Laskar Ganjar - Puan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Rakercab ini juga dihadiri DPD Jawa Barat, DPC Kabupaten Garut dan DPC Kota Banjar. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler