MALANG - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Minggu (17/3) kemarin tak hanya menghasilkan kebijakan baru yang bakal mengubah wajah sepakbola Indonesia. Kongres yang digelar di Hotel Borobudur tersebut juga memunculkan sejumlah isu, salah satunya terkait nakhoda Timnas Senior Indonesia.
Untuk kesekian kalinya, nama Rahmad Darmawan kembali dikait-kaitkan dengan Timnas Garuda. Head coach Arema yang akrab dipanggil RD itu disinyalir menjadi calon kuat pembesut Merah Putih (sebutan Timnas Indonesia), sekalipun Badan Tim Nasional (BTN) baru saja menunjuk Luis Manuel Blanco sebagai pelatih kepala Timnas.
Ketika disinggung mengenai isu tersebut, RD justru terkesan menampik kebenarannya. “Sopo sing milih saya jadi pelatih? Itu isu ae (Siapa yang memilih saya jadi pelatih? Itu isu saja). Tapi aku belum tahu kalau dipanggil. Lho yang Argentina dikemanain?,” jawabnya kepada Malang Post (JPNN Group) via pesan singkat.
Setali tiga uang dengan RD, pihak manajemen juga bersikap bungkam atas desas-desus mengejutkan tersebut. Menilik tren menanjak tim yang kini bersaing di papan atas klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2012-2013, tentu sebuah kerugian bila Arema harus melepas sang tactician. “Menunggu surat resmi dari BTN saja ya,” ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Hal senada juga disampaikan Manajer Media Officer klub berlogo kepala singa, Sudarmaji. Prinsipnya, manajemen tak menutup mata atas berita penunjukan RD, namun lebih bijak bila menunggu surat resmi. “Kami mengapresiasi. Namun, kami mohon untuk menunggu surat resmi dari PSSI dan BTN sebagai dasar kami untuk melakukan rapat koordinasi antara direksi dengan manajemen tim,” ungkapnya.
Sebelumnya, nama RD sudah lebih dulu disangkutpautkan dengan Timnas U-23 proyeksi SEA Games Myanmar. Awal Februari lalu, entrenador 46 tahun itu dipanggil oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) guna memaparkan kesiapannya. Selain RD, Satlak Prima juga memanggil Aji Santoso.
Sebenarnya PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin kala itu telah menetapkan Aji Santoso menangani Timnas U-23. Hanya saja, pihak KONI berpendapat berbeda yaitu menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih. Dampak dari perbedaan tersebut akhirnya Satlak Prima mencari jalan tengah dengan memanggil keduanya. (tom/jon)
Untuk kesekian kalinya, nama Rahmad Darmawan kembali dikait-kaitkan dengan Timnas Garuda. Head coach Arema yang akrab dipanggil RD itu disinyalir menjadi calon kuat pembesut Merah Putih (sebutan Timnas Indonesia), sekalipun Badan Tim Nasional (BTN) baru saja menunjuk Luis Manuel Blanco sebagai pelatih kepala Timnas.
Ketika disinggung mengenai isu tersebut, RD justru terkesan menampik kebenarannya. “Sopo sing milih saya jadi pelatih? Itu isu ae (Siapa yang memilih saya jadi pelatih? Itu isu saja). Tapi aku belum tahu kalau dipanggil. Lho yang Argentina dikemanain?,” jawabnya kepada Malang Post (JPNN Group) via pesan singkat.
Setali tiga uang dengan RD, pihak manajemen juga bersikap bungkam atas desas-desus mengejutkan tersebut. Menilik tren menanjak tim yang kini bersaing di papan atas klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2012-2013, tentu sebuah kerugian bila Arema harus melepas sang tactician. “Menunggu surat resmi dari BTN saja ya,” ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Hal senada juga disampaikan Manajer Media Officer klub berlogo kepala singa, Sudarmaji. Prinsipnya, manajemen tak menutup mata atas berita penunjukan RD, namun lebih bijak bila menunggu surat resmi. “Kami mengapresiasi. Namun, kami mohon untuk menunggu surat resmi dari PSSI dan BTN sebagai dasar kami untuk melakukan rapat koordinasi antara direksi dengan manajemen tim,” ungkapnya.
Sebelumnya, nama RD sudah lebih dulu disangkutpautkan dengan Timnas U-23 proyeksi SEA Games Myanmar. Awal Februari lalu, entrenador 46 tahun itu dipanggil oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) guna memaparkan kesiapannya. Selain RD, Satlak Prima juga memanggil Aji Santoso.
Sebenarnya PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin kala itu telah menetapkan Aji Santoso menangani Timnas U-23. Hanya saja, pihak KONI berpendapat berbeda yaitu menunjuk Rahmad Darmawan sebagai pelatih. Dampak dari perbedaan tersebut akhirnya Satlak Prima mencari jalan tengah dengan memanggil keduanya. (tom/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tomsak Kokoh di Puncak Klasemen
Redaktur : Tim Redaksi