Latihan Operasi Militer TNI AL Libatkan Armada Kapal Sipil

Senin, 12 April 2021 – 23:28 WIB
Evakuasi korban dalam Latihan operasi militer. Ilustrasi. Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggelar latihan operasi militer yang melibatkan armada kapal sipil. Pelibatan armada sipil merupakan kali pertama dalam sejarah latihan dalam operasi militer.

Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) tahun 2021 berakhir dengan mendaratnya pasukan Kogasratgab di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau pada Minggu (11/4).

BACA JUGA: Kolinlamil Ikuti Asistensi Penyusunan Renlibat Kotama Operasi TNI 2022

Latihan tersebut dipimpin Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah. Latopsratmin 2021 berlangsung sejak 30 Maret hingga 15 April 2021.

Panglima Kolinlamil usai memimpin pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Minggu (11/4) mengatakan,  dalam Latopsratmin kali ini pertama kalinya melibatkan instansi sipil Bea Cukai dan KPLP.

BACA JUGA: Militer Israel Operasi Besar-besaran Jelang Ramadan, 14 Warga Palestina Ditangkap

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 66 tahun 2019  tentang Susunan Organisasi TNI. Menjelaskan bahwa Kolinlamil sebagai pembina potensi angkutan laut nasional

“Sesuai Perpres Nomor 66 Tahun 2019 yang salah satunya Kolinlamil selain sebagai pembina tunggal angkutan laut militer TNI, juga sebagai pembina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan negara” jelas Panglima Kolinlamil.

BACA JUGA: Sambut HUT Polisi Militer TNI AL, Lanal Tegal Gelar Operasi Gaktiblin

Dalam usaha menciptakan Angkutan Laut Nasional yang memiliki kesiapsiagaan sebagai kekuatan cadangan pertahanan maka dibutuhkan kesamaan persepsi antara Kolinlamil dan komponen Angkutan Laut Nasional untuk ikut dapat terlibat secara aktif dan langsung dalam usaha-usaha Pertahanan Negara.

Sebagai salah satu serial Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) tahun 2021, Kogasgabratmin membentuk formasi dan tabir yang biasa disebut Screen Exercise (Screenex).

Pembentukan formasi dan tabir Screenex ini melibatkan 4 KRI, Kapal KPLP dan Kapal Bea Cukai di Perairan Timur Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Formasi awal, KRI Teluk Bintuni 520 bertindak sebagai badan utama atau Kapal yang berada di posisi tengah.

Lalu, yang mendampingi di bagian buritan yakni KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Mentawai 959.

Kemudian, KRI Teluk Bintuni-520 dilindungi atau di tabiri oleh 3 unsur.

Pertama, KRI Halasan yang merupakan kapal cepat rudal. Kedua, KN Alugara dari KPLP dan BC 8005 dari Bea Cukai.

Pembinaan potensi Angkutan Laut Nasional dalam sistem Pertahanan Negara adalah pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya personel Angkutan Laut Nasional yang disinergikan dengan kemampuan dan kekuatan Kolinlamil dalam mendukung tugas Angkutan Laut Militer pada kondisi Operasi Militer Perang (0MP) dan kondisi Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Sejarah mencatat diawal berdirinya Kolinlamil, telah mengoperasikan puluhan kapal sipil (Pelni dan perusahan pelayaran swasta) guna kepentingan militer maupun pemerintah seperti dalam operasi Merdeka (Permesta).

Selain itu, operasi 17 Agustus (PRRI), operasi Trikora maupun operasi lainnya seperti percepatan pembangunan wilayah. Sehingga sinergisitas unsur maritim saat ini sangat diperlukan dalam rangka menghadapi dinamika perkembangan situasi kedepan.

“Pertahanan negara tidak hanya dimonopoli oleh TNI saja. Namun, mempertahankan negara dalam kondisi apapun juga menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia” tegas Panglima Kolinlamil.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler