jpnn.com, NATUNA - Gladi bersih puncak Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepri, yang melibatkan tiga matra tersebut menggunakan amunisi sungguhan.
Bahkan TNI AU yang melibatkan beberapa skuadron tempur menggunakan bom dengan daya ledak tinggi.
BACA JUGA: Tragedi Natuna, Camat: Kami Mendengar Kejadian Ini Sangat Mengerikan
Komandan Lanud Raden Sadjad Natuna Kolonel Pnb Azhar Kolonel Pnb Azhar Aditama mengatakan, saat ini di Lanud Ranai disiagakan 21 jet tempur yang dilibatkan dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC).
Di antaranya 8 jet tempur jenis Hawk, 16 jet tempur F 16, 4 sukhoi, 5 heli Puma 5, 14 heli berbagai tipe dan didukung skuadron pesawat tanpa awak. Dan didukung pesawat hercules.
BACA JUGA: 4 Prajurit TNI Gugur, Latihan Perang di Natuna Tetap Dilanjutkan
Latihan PPRC ini melibatkan 5.000 personel. TNI AU menggunakan bom dengan daya ledak cukup kuat. Dengan sasarannya di pulau Pendek Desa Teluk Buton Kecamatan Bunguran Utara.
"Selain jet tempur, latihan PPRC ini TNI AU menampilkan pesawat tanpa awak dari Skuadron 51 Pontianak. Dan skuadron ini nantinya disiapkan dan dikembangkan di Natuna sebagai pangkalan terdepan," ujar mantan pilot hawk 200 kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) di bandara Ranai, Rabu (17/5).
BACA JUGA: Inilah Daftar Nama dan Luka yang Diderita Korban Ledakan di Natuna
Dia mengatakan, latihan PPRC ini adalah bagian dari mengasah kemampuan personel khususnya TNI AU dalam memperkuat kedaulatan NKRI di perbatasan yang bertentanggga dengan negara konflik.
"Latihan ini bukan unjuk kekuasaan, tetapi mengasah kemampuan. Dan Natuna sendiri tidak masuk wilayah konflik," ujar Danlanud.(arn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meriam yang Meledak di Natuna Ternyata Buatan Tiongkok
Redaktur & Reporter : Budi