Launching BRI Micro & SME Index, BRI Optimistis UMKM Bangkit

Kamis, 12 November 2020 – 09:10 WIB
Bank BRI. Foto dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BRI Sunarso optimistis perekonomian akan semakin membaik. Hal ini ditandai dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mulai bangkit.

Optimisme tersebut juga didasari oleh hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM-BRI pada kuartal III-2020, yang mengindikasikan kegiatan usaha UMKM mulai menggeliat dan memiliki optimisme perbaikan lebih tinggi di Kuartal IV-2020.

BACA JUGA: Bank BRI Gelar BritAma FSTVL, Inklusi Keuangan Nasional Kian Bertaji

"Hasil survei menunjukkan BRI Micro & SME Index (BMSI) naik dari 65,5 menjadi 84,2 di kuartal III-2020 dan diproyeksikan meningkat menjadi 109,3 untuk kuartal IV-2020," ujar Sunarso pada pemaparan kinerja BRI kuartal III 2020 secara virtual di Jakarta (11/11).

BMSI merupakan index yang menilai Pelaku UMKM atas aktivitasnya, terdiri dari Indeks Aktivitas Bisnis (IAB) untuk melihat situasi sekarang dan Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB) yang mengukur ekspektasi tiga bulan akan datang.

BACA JUGA: Cuma di BritAma FSTVL, 10 Menit Buka Rekening BRI, Bisa Dapat Mobil Mewah

“Indeks ini kami launching untuk digunakan mengukur aktivitas bisnis UMKM dan kami buat sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap aktivitas UMKM Indonesia serta akan menjadi salah satu leading indicator pertama di Indonesia yang mengukur aktivitas UMKM. Ke depan, BMSI akan dipublikasikan secara rutin setiap kuartal sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi kebijakan publik,” urai Sunarso.

Menggeliatnya aktivitas UMKM tersebut berdampak positif terhadap kinerja BRI hingga akhir kuartal III 2020.

BACA JUGA: Jenita Janet Menikah Lagi, Curhatan Mantan Suami Penuh dengan Perselingkuhan

Di tengah pandemi yang masih terjadi dan upaya-upaya penyelamatan UMKM serta implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional, hingga akhir September 2020 BRI masih mampu mencatat pertumbuhan kredit dan simpanan yang positif, serta lebih baik dari industri perbankan nasional.

Dari sisi kinerja, hingga akhir kuartal III 2020, secara konsolidasian Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 Triliun atau tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 Triliun.

Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12 persen (data OJK September 2020). Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,10 persen di kuartal III 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal III 2020.

Ini merupakan milestone dari perseroan, di mana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen.

“Pencapaian ini kami targetkan tercapai pada 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” ujarnya.

BRI pun secara masif telah melakukan restrukturisasi pinjaman, dengan tujuan untuk membantu agar UMKM tetap survive.

Hingga 30 September 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

“Gencarnya restrukturisasi yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu membuat NPL BRI terjaga di angka 3,12 persen dengan NPL Coverage 203,47 persen pada akhir September 2020. NPL BRI tercatat di bawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar 3,15 persen,” tandas Sunarso.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler