jpnn.com - MANCHESTER - Tim paling produktif Manchester City akan menghadapi Fulham yang berstatus tim dengan pertahanan terburuk di Premier League.
Di atas kertas City diunggulkan dalam laga yang dihelat di Etihad Stadium, Sabtu (22/3) malam. Namun, dengan posisi Fulham yang kini menjadi juru kunci Premier League, skuad arahan Felix Magath itu akan mati-matian untuk meraih kemenangan. City harus ekstra hati-hati.
BACA JUGA: Lawan Chelsea, PSG Ingin Maksimalkan Laga Kandang
City, hingga laga ke-27, sudah melesakkan 71 gol atau hanya kalah lima gol saja dari Liverpool yang sudah melakoni 29 pertandingan.
Jumlah itu menegaskan betapa lini depan City begitu agresif di depan gawang lawan. Sebaliknya, Fulham hingga laga ke-30 sudah kebobolan 65 gol atau menjadi tim paling rapuh di Premier League.
BACA JUGA: Valdes Waspadai Kengototan Atletico
Lini depan Fulham juga tidak bergigi. Moussa Dembele dan kawan-kawan baru melesakkan 30 gol atau rata-rata hanya satu gol di setiap pertandingan.
Fulham juga masih menjadi juru kunci di papan klasemen. Mereka baru mengumpulkan 24 poin atau terpaut empat poin dari Crystal Palace yang menghuni batas zona aman. Kondisi yang berbanding terbalik itu membuat City lebih diunggulkan ketimbang Fulham.
BACA JUGA: Lahm: Muenchen Janjikan Banyak Gol Lawan MU
Tetapi, dengan situasi Fulham yang di ujung tanduk, City justru harus ekstra hati-hati. Sebab, dengan situasi kritis yang dialami Fulham, para pemain akan memperlakukan setiap sisa laga seperti laga final demi meraih tiga poin. Itu artinya Fulham akan tampil dengan ekstra motivasi agar bisa keluar dari zona degradasi.
”Kami tidak memikirkan MU, hanya fokus kepada Fulham. Ini akan menjadi tiga poin yang sangat penting bagi kami. Setelah pertandingan selesai, baru kami akan fokus kepada MU,” ujar Navas. (ish)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awalnya Bermimpi Juara, Moyes Pesimistis Hadapi Muenchen
Redaktur : Tim Redaksi