Lawan Perampok, Tiga Penjaga Alat Berat Babak Belur, Satu Sekarat Kena Bacok

Kamis, 21 Januari 2016 – 15:26 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - INHU - Seorang penjaga alat berat di areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Citra Sumber Lestari (CSS) Sungai Ubo, Desa Pauh Ranap, Kecamatan Peranap Kabupaten Inhu, sekarat dibacok perampok.

Andre yang tertidur dalam alat berat bersimbah darah akibat kena sabet parang di wajah dan tangannya. Sementara dua rekannya, Matnur dan Kadri mendapat luka lebam karena hanya dipukuli lalu diikat pelaku.

BACA JUGA: Waspada! Ini Modus Baru Pelaku Penculikan yang Minta Tebusan

Malam itu, Matnur, dihadang tiga orang pria tak dikenal sambil mengacungkan senjata tajam jenis parang saat berjaga. Dengan beringas, ketiga pria tadi mengebuki Matnur. 

Bahkan, Selasa (19/1) sekitar pukul 03.00 WIB itu, kedua tangan dan kaki serta mulutnya diikat dengan menggunakan lakban.

BACA JUGA: Pria Lajang Bunuh Diri dengan Cara Mengerikan, Tinggalkan Sepucuk Surat

Berhasil melumpuhkan Matnur, para pelaku menghampiri Kadri yang juga ikut berjaga di alat berat lain diketahui milik PT Sumatera Tetap Lestari (STL). 

Kaki, tangan dan mulutnya juga diikat. Kehadiran pelaku membuat Andre yang sedang tidur di dalam alat berat bangun. 

BACA JUGA: Gawat! Sembilan Ponsel Siswa Digondol Maling dari Dalam Kelas

Remaja 19 tahun itu memberanikan diri. Dengan tangan kosong, ia mencoba melawan para pelaku yang menghampirinya.

Sayang, upaya kernet alat berat ini tidak membuahkan hasil. Pelaku membacok dirinya hingga beberapa kali. Sehingga mengalami luka di pelipis kanan, telapak tangan kanan dan lutut sebelah kirinya.

Tubuh Andre seketika ambruk. Dalam kondisi tak berdaya, tangan dan kakinya diikat para pelaku. Melihat keempat penjaga alat berat itu tak berkutik, para pelaku mulai melancarkan aksinya. 

Mereka mengambil komponen alat berat jenis eskavator berupa, tujuh unit elektrik panel computer eskavator Komatsu dan tiga unit elektrik panel computer eskavator Hitachi.

Tak sampai di situ. Para pelaku mengambil handphone penjaga alat berat tersebut. Di antaranya satu unit Nokia 1112 warna hitam dan dua unit jenis Samsung.

Setelah menguras barang-barang milik korban, para pelaku melarikan diri. Sedangkan korban baru lepas dari ikatan setelah rekannya datang. Ternyata, menurut keterangan saksi, pelaku diperkirakan berjumlah 8 orang.

Pengurus PT STL Beni Saputra mengatakan, atas kejadian tersebut pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp800 juta. Kini kasusnya sudah dilaporkan dan sedang diselidiki Polres Inhu.

Paur Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak SH kepada Pekanbaru MX (Group JPNN) menerangkan, informasi dari para saksi, para pelaku datang tempat kejadian dengan berjalan kaki. 

‘’Saat ini laporan korban sedang kita selidiki dan anggota sudah di lapangan melakukan pengembangan,’’ terangnya. (MXK/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang Kuliah Malam Sendirian, Mahasiswi Ini Dijambret Dekat Kantor Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler