Lawan Tunisia, Youngster Inggris Dibayangi Kegagalan Nigeria

Senin, 18 Juni 2018 – 17:54 WIB
Dele Alli (tengah) saat latihan timnas Inggris. Foto: AFP

jpnn.com, VOLGOGRAD - Timnas Inggris wajib mendengar peringatan bahwa Piala Dunia 2018 bukan untuk rookie. Nigeria dan Prancis, dua negara yang rerata usia pemainnya termuda di Piala Dunia 2018 sudah merasakan, gugup di laga perdana.

Rata-rata usia Harry Kane dkk di 25,5 tahun, sama seperti rerata usia Super Eagles, julukan Nigeria. Prancis 25,6 tahun rata-rata usianya.

BACA JUGA: Ingat, Belgia! Panama Adalah Tim yang Menyingkirkan AS

Anak-anak muda Nigeria ditekuk Kroasia 0-2, kemarin WIB (17/6). Sementara Les Bleus, meskipun mampu menang 2-1 atas Australia (16/6), tapi mereka kesusahan mendapatkannya. Nah, akankah skuat muda The Three Lions juga melanjutkan tren tersebut?

Tunisia yang akan jadi penantangnya di Volgograd Arena, Volgograd, Selasa (19/6) dini hari WIB. "Fan sudah inginkan mereka jadi wajah timnas, dan mereka ingin melihat anak-anak muda ini lebih menikmati permainannya. Bukannya malah under pressure,'' sebut Gareth Southgate, tactician Inggris, dikutip The Guardian.

BACA JUGA: Usai Beckham dan Gerrard, Inggris Miskin Eksekutor Bola Mati

Southgate sudah memanen hasil dari anak mudanya. Bersama skuat mudanya Southgate membawa Inggris unbeaten di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA. Dari skuat yang main di Piala Dunia ini, hampir 70 persennya dia mainkan di kualifikasi.

Dari 23 pemain yang masuk dalam skuad Piala Dunia kali ini, hanya 21,7 persennya pernah mencicipi ajang Piala Dunia. Gary Cahill, Phil Jones, Jordan Henderson, Raheem Sterling dan Danny Welbeck pernah main di Piala Dunia 2014.

BACA JUGA: Blonde atau Tidak, Pemain Korea Ini Tetap Pede Lawan Swedia

Bahkan, dilansir Mirror, sembilan pemain proyeksi starting eleven di laga nanti juga notebene debutan Piala Dunia. Termasuk Ashley Young pemain tertua Inggris di Piala Dunia kali ini.

Southgate merasa, skuat mudanya sudah nyetel. Apalagi, mereka sudah main bersama di 18 laga dalam dua tahunnya Southgate. ''Kami sudah mencari sistem permainan yang kami rasa akan cocok dengan anak-anak muda ini. Gaya main itu yang ingin kami tunjukkan lagi,'' imbuh mantan pelatih Inggris U-21 itu.

Soal tekanan, Southgate menganggap di mana pun dan membela tim mana pun, pressure pasti ada. ''Ini soal ekspektasi, ambisi, dan mimpi suatu negara. Mustahil jika ingin tanpa punya tekanan,'' klaim Southgate yang punya 57 caps timnas Inggris saat masih aktif bermain itu.

Dari beberapa aspek, ada kelemahan dengan pemain muda. Walaupun di satu sisi pemain muda lebih enerjik dan inovatif. Permainan labil dan faktor emosional yang bikin waswas Inggris. Labil seperti Jesse Lingard, dan makin komplet ada pada diri Dele Alli. Selain masih angin-anginan, performa Delstroyer juga sering dibumbui aksi-aksi yang tidak sportif dan emosional.

Alli bahkan pernah disanksi UEFA tiga laga setelah mengacungkan jari tengah ke fans di laga tandang lawan Slovakia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018. Dikutip dari situs resmi FIFA Alli menyebut secara mental dia dan rekan-rekannya sudah lebih matang. ''Terserah orang ingin berkata apa, kami percaya pada diri kami sendiri,'' klaim pemain yang dua kali menyabet award sebagai Pemain Muda Terbaik versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA), di musim 2015-2016 dan 2016-2017 itu.

Rekan setim Harry Kane dan Eric Dier di Tottenham Hotspur itu menganggap youngster Inggris tahun ini datang ke Rusia untuk bersenang-senang. ''Jangan sebut sampai di mana kami akan melaju di turnamen ini, kami hanya ingin menikmati waktu bersama-sama, meletakkan ke jalur yang benar semua energi kami, sejauh yang kami mampu,'' beber Alli yang baru memiliki 25 caps timnas Inggris itu. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meksiko Sudah Persiapkan Taktik Lawan Jerman Sejak 6 Bulan


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler