jpnn.com, JAKARTA - Lawe dan Creativeans berambisi mempromosikan hasil karya perempuan Indonesia seperti tenun menjangkau ke pasar mancanegara.
Hal itu terungkap dalam penadatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Lawe Indonesia dan Creativeane yang dilakukan pada Senin (15/5) di Yogyakarta.
BACA JUGA: Kala Jokowi Beli Sepatu Khas Tenun Bali, Basuki pun Terpancing
Kedua perusahaan itu sepakat menjalin kerja sama dalam mendukung misi 'The Project Matters'.
Melalui kerja sama itu, Creativeans akan membangun dan melakukan rebranding agar brand Lawe dan hasil karya-karya perempuan Indonesia bisa dibawa ke pasar internasional.
BACA JUGA: Pemprov Sulbar Mempromosikan Kain Tenun Sekomandi hingga ke Mancanegara
The Project Matters tidak sekadar mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia, tetapi juga mendukung dan mengubah brand lokal menjadi lebih maju.
Direktur Creativeans Kimming Yap mengatakan proyek ini adalah untuk menyoroti pelestarian dan promosi budaya Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan branding, desain, dan sustainability.
BACA JUGA: BRI Kenalkan Start Up Plepah ke Pasar Internasional
"Sehingga membawa value bagi brand itu sendiri, komunitas yang lebih luas, dan lainnya," ujar Kimming dalam siaran persnya, Selasa (16/5).
Dia melihat Lawe adalah brand yang tepat untuk menjalankan visi mereka untuk melestarikan serta mempromosikan budaya Indonesia.
Pasalnya, kekayaan keragaman warisan budaya Indonesia memiliki makna yang sangat penting dan harus terus dilestarikan hingga diwariskan kepada generasi mendatang.
Sebab, ungkap dia, telah menjadi bagian integral dari identitas nasional negara.
“Kami percaya bahwa brand yang penuh makna dapat membentuk masa depan dan membangun masyarakat yang lebih baik. Tujuan kami adalah berkolaborasi dengan brand yang memiliki visi yang sama dengan kami," ujarnya.
Dia juga bertekad untuk menciptakan kisah brand yang penuh arti dan menginspirasi perubahan positif di komunitas.
Lawe adalah sebuah perusahaan sosial komunitas yang memberdayakan perempuan Indonesia dengan mengubah tenunan tradisional menjadi produk fungsional.
Bisnis ini fokus meningkatkan kesejahteraan mereka yang terlibat dan membangun manusia, bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Lawe bekerja sama dengan para penenun untuk menyediakan bahan dasar, kemudian mengolahnya menjadi produk siap pakai, dengan desain produk disesuaikan berdasarkan kapasitas dan kemampuan para pengrajin.
Para pengrajin melaksanakan produksi di rumah mereka sendiri, dan Lawe melakukan kontrol kualitas sebelum memasarkan produk. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap, Jagung Hingga Benang Pintal Lokal Tembus Pasar Internasional
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian