Layanan Kesehatan Digital Meningkat di Kala Pandemi

Rabu, 03 Maret 2021 – 12:03 WIB
Lifepack, apotek digital pertama di Indonesia. Foto dok Lifepack

jpnn.com, JAKARTA - Apotek online, Lifepack dan Jovee, pusat rekomendasi vitamin dan suplemen terlengkap dan termurah di Indonesia menghadirkan diskusi bertema Proyeksi Industri Farmasi & Layanan Kesehatan Digital di Indonesia.

Diskusi ini bertujuan untuk melihat arah perkembangan serta menjawab berbagai permasalahan yang masih muncul terkait layanan kesehatan di Indonesia khususnya dalam perkembangannya pada 2021.

BACA JUGA: Ini Kalimat Ayu Ting Ting untuk Adit Jayusman Sang Mantan, Jleb Banget

Natali Ardianto, CEO Lifepack & Jovee menilai, industri farmasi dan layanan kesehatan digital di Indonesia tumbuh dengan baik, namun masih banyak masalah yang perlu diselesaikan.

“Industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan yang sangat cepat di ASEAN, begitupun dengan layanan kesehatan digital. Dari laporan yang dikeluarkan oleh MTPconnect & Asialink Business, pendapatan dari layanan kesehatan digital di Indonesia pada 2022 diprediksi mencapai 973 juta dollar," ujar Natali.

BACA JUGA: Simak, Strategi Wamenkes Dalam Menangani Pandemi Covid-19

Natali menambahkan, prediksi pertumbuhan ini harus diimbangi dengan produk dan inovasi yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, di mana masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi di antaranya; belum meratanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Kemudian fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan apotek masih terkonsentrasi di pulau Jawa, dan ketiga jaminan kelengkapan serta keaslian obat.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Pemulihan Ekonomi Indonesia Sudah Berada di Jalur yang Tepat

Karena menurut World Health Organization (WHO), peredaran obat palsu di Indonesia masih sangat tinggi mencapai 25 persen.

Inilah saatnya inovasi layanan kesehatan digital dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada.

"Industri kesehatan di Indonesia masih menyimpan banyak masalah, yang paling utama adalah akses layanan kesehatan itu sendiri, dari mulai ketersediaan rumah sakit dan apotek," serunya.

Menurut data Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan per Februari 2021, jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia sebanyak 2.925.

Pulau Jawa sendiri memiliki 1.244 rumah sakit, atau sekitar 45,9% dari seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia. Bahkan provinsi Kalimantan Utara menjadi Provinsi dengan jumlah rumah sakit terendah hanya memiliki 11 rumah sakit.

Tidak hanya belum meratanya layanan kesehatan seperti rumah sakit, apotek juga masih didominasi di pulau Jawa.

Di mana, berdasarkan data rekapitulasi Apotek Indonesia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah apotek yang tersedia pada 2018 adalah sebanyak 24.874 unit, dengan Jawa Barat sebagai daerah yang memiliki jumlah apotek terbanyak yaitu 4.298.

“Untuk itu apotek online Lifepack hadir sebagai platform kesehatan yang memiliki layanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan obat. Kami hadir sebagai apotek online yang paling lengkap, serta untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia kami berikan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Karena salah satu komitmen kami adalah dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan serta menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.” ujar Natali.

Lifepack adalah apotek online pertama di Indonesia dengan spesialisasi penyakit kronis.

Sebagai penyedia layanan obat terlengkap dan terpercaya, Lifepack mengirimkan obat asli dengan harga lebih murah.

Lifepack memiliki berbagai layanan kesehatan di antaranya; pemesanan obat, konsultasi dokter umum secara gratis, konsultasi dokter spesialis dengan harga terjangkau, dan kotak obat spesial (blister) khusus untuk penderita penyakit kronis.

Saat ini layanan apotek online Lifepack telah menjangkau seluruh Indonesia dan pembelian obat langsung dikirimkan langsung ke lokasi pasien.

Natali menambahkan, tidak hanya peningkatan penggunaan layanan apotek online, namun pandemi juga memberikan peningkatan konsumsi vitamin dan suplemen di masyarakat.

“Brand kami yaitu Jovee, aplikasi rekomendasi vitamin dan suplemen sejak Maret 2020 terus mengalami peningkatan transaksi lebih dari 50 persen dari bulan ke bulan. Adapun vitamin yang paling banyak dicari oleh masyarakat adalah vitamin C," kata Natali.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekat dengan Rina Gunawan, Ivan Gunawan Ungkap Kesedihan Mendalam


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler