jpnn.com - DUA tahun lalu, pemerintah Tiongkok begitu gencar mempromosikan pemanfaatan air susu ibu (ASI) bagi bayi. Tapi, kampanye itu ternyata ’’melenceng’’ sejauh-jauhnya.
Pekan lalu aparat setempat meringkus 15 orang karena terlibat prostitusi gaya baru (baca: nyeleneh). Yakni, layanan plus-plus sambil mimik cucu para pelacur.
BACA JUGA: Ibu Tewas Tertembak Balita 2 Tahun, Pemilik Senpi Diminta Waspada
Operasi penumpasan prostitusi tersebut melibatkan aparat gabungan dari Beijing, Hebei, Hubei, dan Jiangxi. Layak, memang. Sebab, yang dibongkar memang jaringan prostitusi berbasis internet.
Lewat dunia maya, sindikat itu menjual servis yang melibatkan ibu-ibu menyusui. Katanya, pelayanan mereka sangat khas dan menyehatkan.
BACA JUGA: Buang Limbah, Didenda Rp 312 M
Dalam operasinya, sudah lebih dari 200 pelanggan yang merasakan pelacuran mode anyar itu. Para pelanggan tersebut diberi dua pilihan servis. Yang ’’murni’’ dan ’’mendalam’’.
Pada layanan pertama itu, pelanggan membayar 40 ribu yuan atau lebih dari Rp 80 juta per bulan. Sedangkan pelayanan ’’mendalam’’ dibanderol 50 ribu yuan (sekitar Rp 100 juta).
BACA JUGA: Raja Arab Masuk Rumah Sakit
Setelah membayar biaya langganan, pelanggan langsung bisa browsing untuk memilih ’’ibu susuan’’ mereka. Paket pertama, yang lebih murah, hanya untuk mimik cucu. Yang kedua, ’’full service’’. Wah, wah...
Tahun lalu SPG dan model papan atas Tiongkok, Mo Lulu, dibayar 100 ribu yuan (lebih dari Rp 200 juta) oleh seseorang yang minum ASI-nya dalam sebuah pesta. Tapi, aksi yang bikin heboh itu belum diurus pihak kepolisian.
Rendahnya kesadaran minum ASI sejatinya merisaukan pemerintah Tiongkok. Hanya sekitar 28 persen bayi di bawah 6 bulan yang disusui ibunya. Itu jauh di bawah rata-rata global yang mencapai 40 persen.
Dengan berbagai kampanye menyusui, Tiongkok menargetkan 50 persen bayi harus disusui sang ibu pada 2020. Sayang, kampanye itu dinodai pelaku bisnis prostitusi...(International Business Times/Fox News/Shanghaiist/c7/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbit Atlas di Amerika Serikat Hapus Israel dari Dunia
Redaktur : Tim Redaksi