jpnn.com - JAKARTA – Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo meluncurkan layanan baru bernama Digital Engagement Center (DEC) yang ditujukan kepada pelanggan bisnis (B2B) dan pemerintah.
President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli menjelaskan, DEC akan membantu pebisnis dan pemerintah dalam menjalankan strategi agar lebih cepat, lebih efektif, dan tepat sasaran dengan input yang diperoleh dari interaksi masyarakat di media sosial (medsos).
BACA JUGA: Dorong Pembentukan Badan Khusus Pengatur untuk Genjot Transmisi Listrik
Dikatakan, peluncuran DEC memang menjadi salah satu bagian dari visi Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.
BACA JUGA: Layak Standar Keselamatan, Garuda Siap Lintasi Langit LA
“Hal itu juga sesuai dengan misi perusahaan dalam mendorong pemahaman tentang produk-produk yang memberikan kebebasan, menumbuhkan kepercayaan terhadap brand, memperoleh pelanggan baru, sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan melalui kekuatan media sosial,” ujar Alexander Rusli di Jakarta, Senin (31/10).
Dijelaskan, berkembangnya media sosial telah mengubah cara pandang pemerintah dan perusahaan dalam membangun hubungan dengan masyarakat.
BACA JUGA: Menhub: Kamu Lewat Sini, Jangan...
Hal tersebut secara khusus memperkuat kemajuan hiperkoneksi di Indonesia sebagai negara terbesar pengguna media sosial di Asia Tenggara.
Alexander mengatakan, masyarakat Indonesia sangat antusias mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, mengemukakan pendapat.
Juga memberikan keluhan tentang produk, topik, kebijakan, ataupun kehidupan personalnya di media sosial.
Hal ini tentu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan juga kebijakan bagi pemerintah.
Atas dasar itulah, Indosat Ooredoo membangun layanan baru bernama Digital Engagement Center (DEC) untuk memudahkan pelanggan B2B dan pemerintah dalam mempercepat implementasi strategi bisnis.
Teknologi dan aplikasi digital tentu sudah menjadi bagian dari strategi dan implementasi para pelaku bisnis dan pengambil keputusan.
Namun, teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal agar mampu menjalankan strategi dan mengembangkan bisnis lebih efektif.
Alex memaparkan, DEC akan membantu mengumpulkan persepsi dan pengalaman dari sebuah produk di media sosial untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan produk atau kebijakan.
Selain itu, berbagai masalah yang berpotensi menjadi krisis bagi sebuah perusahaan juga dapat diidentifikasi sehingga dapat melakukan respons dengan cepat.
DEC tidak hanya memiliki implikasi pada bidang pemasaran seperti menemukan key opinion leader (KOL) dan pusat semua percakapan, tetapi juga customer care, retail, dan network operation.
Bahkan, DEC juga dapat menentukan ukuran penilaian serta melacak tingkat keberhasilan strategi yang diterapkan. (rl/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpar Arief Buka Festival Bahari Kepri dengan Pantun
Redaktur : Tim Redaksi