jpnn.com, MAKKAH - Kementerian Agama (Kemenag) membentuk satuan operasi (satop) khusus untuk memberikan pelayanan kepada jemaah dalam menghadapi puncak musim haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Satop itu beranggotakan petugas yang sebelumnya bekerja di daerah kerja (daker) baik Makkah, Madinah, maupun bandara.
BACA JUGA: Belum Jalankan Rukun Islam Kelima Tetapi Sudah Dipanggil Haji, Bagaimana Hukumnya?
Personel dari tiga daker akan dibagi. Untuk Arafah diisi Daker Bandara. Yang bertugas di Muzdalifah diisi Daker Makkah. Kemudian, di Mina akan diisi Daker Madinah.
"Personelnya hampir sama, perwakilan daker-daker. Jadi, daker ketika masuk ke Armuzna tidak lagi dinamai daker," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat di Makkah, Minggu (26/6).
BACA JUGA: Calon Haji Asal Jakarta-Pondok Gede Tertabrak Mobil di Makkah
Selain itu, juga akan ada tim monitoring yang akan mengawasi seluruh proses pergerakan jemaah saat pelaksanaan Armuzna.
Mobilisasi Armuzna akan dimulai sejak 8 Zulhijjah 1443 H pagi atau 7 Juli 2022.
BACA JUGA: Guru Honorer Menabung 21 Tahun Demi Naik Haji
Arsad mengatakan jika dulu biasanya mobilisasi jemaah dimulai pukul 07.00 pagi sampai 24.00, maka dengan jumlah jemaah saat ini yang berkurang setengahnya, diperkirakan akan selesai pukul 17.00 sore waktu Arab Saudi.
Pada 9 Zulhijjah bertepatan dengan 8 Juli 2022, jemaah akan melakukan rangkaian ibadah wukuf di Arafah, sejak masuk waktu zuhur. Selanjutnya, jemaah akan dimobilisasi ke Muzdalifah.
"Setelah magrib, jemaah akan mulai kita dorong masuk ke Muzdalifah. Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari," tambah dia.
Arsyad yang juga menjabat Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag itu mengatakan, petugas haji akan berjaga dan mendorong jemaah yang sudah berada di Muzdalifah segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.
Di Muzdalifah, jemaah yang duluan sampai pukul 19.00 waktu Arab Saudi segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah.
"Biasanya proses mobilisasi jemaah ke Mina ini sampai pagi,” ujarnya.
Untuk mobilisasi jemaah selama Armuzna, PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan Organda Arab Saudi.
"Untuk transportasi, kami kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jemaah dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel," kata Arsad. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi