jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PKS DPR RI menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) 2020 Periode ke-4, Selasa (22/10).
Berbeda dari tahun sebelumnya, LBKK kali ini digelar secara virtual sebagai dampak pandemi Covid-19.
BACA JUGA: PKS Cari Jagoan Baca Kitab Kuning
LBKK ke-4 dibuka secara resmi oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan ditutup Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri.
"Fraksi PKS adalah yang pertama menggelar Lomba Baca Kitab Kuning di DPR sejak Indonesia merdeka," kata Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini.
BACA JUGA: PKS: Penegakan Hukum dalam Penanganan COVID-19 Tebang Pilih, Contohnya Seperti Ini
Meskipun digelar virtual, sama sekali tidak mengurangi antusiasme peserta.
Tercatat, LBBK diikuti 1.744 santri dan santriwati dari 635 pondok pesantren dan tersebar di 216 kabupaten/kota dari 21 provinsi.
BACA JUGA: Warning Ustaz Jazuli PKS untuk Polri soal 6 Laskar FPI Ditembak Mati
Lomba memperebutkan hadiah total Rp 752.220.000. Hadiah utama umrah ke Tanah Suci.
Adapun dewan jurinya, KH Syuhada' Syarkun, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Muslih Abdul Karim, Ketua Umum Mapadi, dan KH Ali Akhmadi, Ketua BPKD PKS.
Menurut Jazuli, LBBK yang sudah memasuki tahun ke-4 ini adalah bentuk konsistensi Fraksi PKS dalam menyiarkan khazanah keilmuan pesantren.
"Lomba Baca Kitab Kuning ini kami selenggarakan sebagai bentuk kecintaan kepada khazanah keilmuan Islam, sebagai bentuk kecintaan pada ulama, sebagai sebagai upaya untuk menjaga akidah ahlussunah wal jamaah," kata Jazuli.
Menurut Jazuli, hal ini sejalan dengan garis perjuangan Fraksi PKS yang memperjuangkan kerakyatan, keumatan, dan pengukuhan nasionalisme Indonesia.
Dalam wilayah keumatan, Fraksi PKS bersama-sama fraksi lainnya telah berhasil mengesahkan Undang-Undang Pesantren.
"Ini adalah bentuk penghormatan kepada pesantren, ulama, dan santri yang begitu besar kontribusinya bagi bangsa dan negara sejak masa perjuangan kemerdekaan," kata anggota Komisi I DPR itu.
Ia menegaskan bahwa negara ini adalah warisan para ulama dan santri pejuang. Mereka bukan saja terlibat aktif dalam perjuangan fisik tetapi juga meletakkan dasar negara Indonesia.
Karena itu, Jazuli menyatakan bahwa dunia pesantren, para ulama, dan santri, harus ditempatkan pada posisi terhormat agar dapat berkontribusi besar dan menentukan perjalanan bangsa ke depan.
"Bangsa ini tidak cukup dikelola oleh orang-orang pintar. Lebih dari itu kita butuh orang-orang yang punya komitmen, berintegritas, beriman kuat, serta berakhlak mulia. Dan itu semua banyak dikontribusikan dari kalangan pesantren, ulama, dan santri," papar Jazuli.
Anggota DPR Dapil Banten ini percaya keberkahan bangsa Indonesia ada pada ulama, santri, dan pesantren. Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu.
"Oleh karena itu, Fraksi PKS selalu memohon doa dan bimbingan para habib, kiai, ulama, abuya dan pengasuh pesantren seluruh Indonesia. Karena doa dan bimbingan beliau-beliau sangat penting dan membawa keberkahan bukan hanya bagi Fraksi PKS tetapi juga untuk seluruh bangsa dan negara Indonesia," pungkas Jazuli.
Adapun pemenang LBKK 2020 ke-4 Fraksi PKS DPR adalah, juara I atas nama Maulana Ansori, perwakilan dari Ponpes Al-Ansori Lebak, Banten.
Peringkat II, Hanif Juwardi, perwakilan dari Ponpes Al-Fatah Kubu Raya, Kalimantan Barat
Peringkat III, Hilmi Taftajani, perwakilan dari Ponpes Ar-Rafi’ Jagakarsa, DKI Jakarta
Harapan I, Maya Nur Halizza, perwakilan dari Ponpes Diponegoro, Klungkung, Bali.
Harapan II, Ahmad Fitriyadi, perwakilan dari Ponpes Darussalam Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Harapan III, M. Agus Efendi, perwakilan dari Ponpes Al-Barokah, Karangwaru, Tegalrejo, DI Yogyakarta. (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy