LDII Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Libur Akhir Tahun

Jumat, 10 Desember 2021 – 06:09 WIB
Masyarakat diminta waspada terhadap varian baru Covid-19 menjelang akhir tahun. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat Rubiyo menyebut Covid-19 varian Omicron telah sampai di Singapura, Australia, dan Malaysia.

Penyebaran yang begitu cepat membuat Indonesia harus lebih waspada, apalagi Indonesia bakal menghadapi perayaan natal dan tahun baru.

BACA JUGA: LDII: Permendikbudristek PPKS Terkesan Tak Melarang Mahasiswa Begituan Asal Suka Sama Suka

“Ini biasanya membuat mobilitas warga kian tinggi,” kata Rubiyo dalam siaran persnya, Kamis (9/12).

Mobilitas di dalam negeri atau dari dan keluar negeri, menurut profesor riset pertanian itu, rentan membawa virus corona varian Omicron.

BACA JUGA: Peringati Hari Maritim, LDII Ingatkan Kepentingan Negara Sedang Terancam

Rubiyo mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VoC), karena menyebabkan peningkatan penularan dan kematian serta dapat memengaruhi efektivitas vaksin.

Untuk itu, dia mengatakan DPP LDII meminta warganya dan warga masyarakat untuk mengurangi beraktivitas dan bepergian yang tidak perlu.

BACA JUGA: Wujudkan Kekebalan Komunal, Polda-LDII Kalbar Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

"Dengan demikian seharusnya masyarakat sudah terbiasa tidak merayakan akhir tahun dengan mendatangi keramaian warga,” ujar dia.

DPP LDII memandang pemerintah telah membuat kebijakan yang baik, dengan terus mendorong warga masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.

Kebijakan tersebut mampu membuat masyarakat terus menjalankan kegiatannya meskipun terbatas. Ekonomi pun bisa terus berputar.

“Namun, kebijakan yang baik itu juga harus didukung kepatuhan masyarakat,” ujar Rubiyo.

LDII juga mendukung langkah pemerintah dengan membatasi pergerakan warganya di kota-kota berzona merah merah dan oranye.

Pengajian di majelis taklim, dilaksanakan secara daring. Sementara di wilayah zona hijau, pengajian dilaksanakan secara luring dengan menjaga prokes.

Begitupula kegiatan di masjid-masjid, salat lima waktu dilaksanakan dengan prokes.

“Dalam kondisi pandemi, pembinaan warga harus terus dilaksanakan. Bahkan ditingkatkan, sehingga spiritualitas dan mental masyarakat terus terbangun menghadapi pandemi," ujar dia. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler