LDII Soroti Potensi Radikalisme dan Liberalisme pada Generasi Milenial

Kamis, 04 Agustus 2022 – 19:38 WIB
DPW LDII dan Polda Jawa Tengah menggelar sosialisasi deradikalisasi. Foto: dok LDII

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono menyoroti generasi milenial yang dinilai rentan terpapar radikalisme dan liberalisme.

"Dalam lima tahun terakhir, kami bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah dalam sosialisasi deradikalisasi," kata Singgih, Kamis (28/7).

BACA JUGA: 4 Pemicu Krisis Dunia Makin Jelas, DPP LDII Ingatkan Hal Ini

Menurut dia, generasi muda gemar mencoba dan mempelajari berbagai hal sehingga paparan radikalisme di tengah pencarian jati diri berpotensi terjadi.

Selain itu, generasi milenial juga dinilai cenderung mengedepankan hak-hak individu seperti liberalisme.

BACA JUGA: Kekasih Brigadir J Batal Meminta Perlindungan LPSK, Ternyata Ini Penyebabnya

"Pergaulan bebas, penggunaan obat terlarang, hingga radikalisme menjadi tantangan dalam membangun karakter bangsa," ujar Singgih.

Dia mengakui internet memiliki dampak positif tetapi ada pula dampak negatif seperti pergaulan bebas, rasa nasionalisme semakin pudar, dan munculnya ideologi yang berbau radikalisme yang mengarah ke terorisme.

BACA JUGA: Inilah Persyaratan yang Bikin Kekasih Brigadir J Keberatan & Batal Minta Perlindungan LPSK

"Maka, kami ingin merawat negara ini dengan semangat nasionalisme dengan bela negara untuk mempertahankan negara ini yang sumberdayanya selalu diincar bangsa asing," tutur Singgih.

Tidak hanya itu, LDII juga menyoroti upaya provokasi kelompok tertentu untuk mengadu domba agar organisasi keagamaan saling bertikai.

Untuk itu, LDII menggelar sosialisasi deradikalisasi bertajuk 'Penguatan Nasionalisme dan Semangat Bela Negara bagi Generasi Muda Santri di Era Milineal Menuju Indonesia Emas 2045'.

Tekad LDII itu mendapat sambutan yang baik dari Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

Tatto mengatakan LDII berhasil merawat nasionalisme di kalangan generasi muda.

"Saat dinyanyikan lagu Indonesia Raya, saya melihat para santri berdiri dan ikut menyanyikan dengan hikmat dan penuh penghayatan,” ucap Tatto.

Dia meyakini rasa nasionalisme sudah tertanam dengan baik di seluruh pondok pesantren yang dinaungi LDII. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler