jpnn.com, JAKARTA - Belajar dari rumah atau belajar jarak jauh yang kini diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tak menyurutkan peserta didik SMA Negeri 8 Jakarta Kelas X untuk mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (24/10) ini diikuti oleh seluruh peserta didik Kelas X yang berjumlah 345, terdiri 145 peserta didik putra dan 200 peserta didik putri.
BACA JUGA: SMAN 8 Gelar Diskusi Bedah Asesmen Kompetensi Minimal dan Survei Karakter
Kegiatan ini diadakan secara synchronous dan asynchronous. Secara synchronous dengan disiarkan langsung melalui kanal Youtube SMA Negeri 8 Jakarta dan zoom meeting.
BACA JUGA: Keren, Danrem 102 Tanam Pohon Untuk Hijaukan Lokasi TMMD
Adapun secara asynchronous peserta didik dapat menyimak video yang telah disiapkan oleh pemateri dengan belajar mandiri. Selain itu, seluruh peserta juga mengikuti posttest untuk mengukur keterserapan materi yang telah disiapkan oleh narasumber.
Kepala SMA N 8 Jakarta, Rita Hastuti dalam sambutan pembukaan mengatakan SMAN 8 Jakarta memiliki reputasi yang baik dan para lulusannya menempati banyak posisi-posisi penting yakni menjadi pemimpin di berbagai bidang di negeri ini. Termasuk tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini.
BACA JUGA: Tiga Menteri Memotivasi Para Siswa pada Acara Penutupan Edufair SMAN 8 Jakarta
“Bisa jadi apa yang telah dijalani selama di SMAN 8, menjadi bagian yang menguatkan. Selamat mengikuti LDKS 2020,” ujar Rita Hastuti yang bersama guru, orang tua, siswa, komite sekolah, dan alumni terus melakukan inovasi di masa pandemi Covid-19 ini untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para siswa/siswi.
Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka membentuk kepribadian para peserta didik yang matang dalam memahami tentang kepemimpinan. Di sinilah pentingnya diadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) untuk membentuk personal leadership (kepemimpinan pribadi) siswa.
Siswa harus menuntaskan kemampuan memimpin dirinya terlebih dahulu sebelum ia dapat memimpin orang lain atau organisasi. Siswa harus lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai siswa maupun tugas dalam berorganisasi.
Kegiatan LDKS merupahan tahap awal untuk menuju tahapan berikutnya. Peserta didik yang telah berhasil mengikuti LDKS mendapatkan sertifikat yang kemudian menjadi tiket untuk mengikuti tahap selanjutnya.
Tahapan selanjutnya yaitu LKS, kegiatan yang harus dilewati peserta didik jika ingin mengikuti organisasi di SMAN 8 seperti OSIS, Perwakilan Kelas (PK), dan jabatan tinggi pada ekstrakurikuler.
Adapun materi dalam kegiatan ini adalah kepemimpinan yang disampaikan oleh Dr. Ratiyono. Selanjutnya, Pencegahan Narkoba disampaikan oleh Untung Subagio dari BNN DKI Jakarta.
Selain itu, Keorganisasi dan Problem Solving disampaikan oleh Rio Ashadi serta Pendidikan Karakter disampaikan oleh Aries Setiawan. Di samping materi-materi tersebut ada selingan acara yang sifatnya menghibur.
Dibagi Dua Sesi
Penyampaian materi secara synchronous terbagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama yaitu kepemimpinan dibawakan oleh Dr. Ratiyono dimoderatori oleh Fronika Munthe dan Anggi (perwakilan orang tua kelas X).
Pada sesi diskusi, para peserta LDKS mengajukan banyak sekali pertanyaan yang menarik. Salah satunya, mengutip dari penyataan Dr. Ratiyono.
“Berikan tugas pada orang sibuk, maka tugas itu akan segera selesai. Berikan tugas pada orang yang santai maka tugas itu tidak akan selesai”
Siswa bernama Najwa bertanya terkait hal itu. Ketika guru memberikan banyak tugas, apakah guru menganggap siswa sebagai orang sibuk? Jawaban yang menarik dari Dr. Ratiyono bahwa orang-orang yang sibuk akan mampu mengatur waktunya, menyelesaikan tugas-tugas besar dengan sangat baik. Sesi diskusi berjalan sangat menarik, siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat cerdas.
Setelah pemaparan Sesi Pertama selesai, acara dilanjutkan dengan kuis kahoot mengenai materi kepemimpinan, penyerahan sertifikat digital dari kepala sekolah kepada pemateri. Kemudian dilanjutkan dengan ice breaking chicken dance, dan break sesi 1.
Melangkah ke acara berikutnya yaitu pencegahan Nantinarkoba oleh Untung Subagio, penyuluh BNN Provinsi DKI Jakarta, dimoderatori oleh Kamid.
Pemaparan materi mengenai bahaya narkoba, jenis-jenis narkoba baru yang ditemukan, juga langkah pencegahan agar siswa tidak mencoba atau terjerumus ke dalam narkoba. Pada sesi diskusi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sangat menarik sehingga atmosfer tanya jawab terasa sangat seru dan menyenangkan.
Materi berikutnya dilaksanakan melalui asynchronous di e-learning SMA Negeri 8 Jakarta. Siswa dapat mengakses materi tersebut secara mandiri dan mengerjakan penugasan terkait materi dan melaksanakan posttest pada tanggal 31 Oktober 2020.
Kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik atas kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa kelas X.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich