Tiga Menteri Memotivasi Para Siswa pada Acara Penutupan Edufair SMAN 8 Jakarta

Selasa, 13 Oktober 2020 – 07:58 WIB
Menteri Sosial Juliari Batubara. Foto: Dok. SMAN 8 Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Tiga menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri Penutupan acara sosialisasi pengenalan program studi di perguruan tinggi negeri (PTN) dan juga peluang beasiswa ke luar negeri yang digelar SMAN 8 Jakarta (Smandel) dengan nama Edufair. Ketiga menteri itu adalah Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Ketiga menteri memberi semangat dan motivasi belajar yang tinggi kepada para siswa.

Pada awal pembukaan Edufair Juli lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang juga alumni SMAN 8 Jakarta (1974) ikut memberikan sambutan sekaligus motivasi para siswa untuk masuk PTN pilihan. Termasuk nasihat untuk menjaga lingkungan.

BACA JUGA: Edufair SMAN 8: Minat Siswa Kuliah di FKG Cukup Tinggi

Rangkaian Edufair SMAN 8 Jakarta ini mendapat apresiasi yang sangat tinggi baik dari siswa maupun orang tua, sehingga Channel Youtube Official SMAN 8 Jakarta dikunjungi ribuan pelajar yang ingin mengetahui bagaimana kreativitas SMAN 8 dalam memberikan semangat dan motivasi siswa, meski di masa pandemi Covid-19.

“Ini bukti bahwa jika kita mau dan kreatif, dalam situasi apa pun, dapat mendorong siswa tetap semangat menuntut ilmu dan meraih cita-cita,” ujar Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Rita Hastuti dalam keterangan pers diterima, Senin (12/10/2020).

BACA JUGA: Ratusan Siswa Ikuti Edufair SMAN 8 Part 2 Tentang Teknik Industri dan Informatika

Menteri Sosial, Juliari Batubara, yang juga alumni SMAN 8 Jakarta (1991) mengungkapkan  kebanggaannya sebagai alumni Smandel dan mengapresiasi kreatifitas panitia karena berhasil memberikan informasi yang cukup lengkap kepada masyarakat luas melalui streaming Youtube SMAN 8 Jakarta di tengah pandemi ini.

Juliari berpesan agar anak-anak di Indonesia untuk tetap semangat belajar mempersiapkan masa depannya setinggi mungkin dan tetap berjuang walaupun masih berada dalam masa pandemi.

BACA JUGA: Berita Duka, Legenda Lari Indonesia Eduardus Nabunome Meninggal Dunia

Begitu juga Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang alumni SMA N 8 (1984) menekankan pentingnya dasar ilmu untuk mencapai cita cita, terutama ilmu agama sehingga dapat membantu anak anak untuk mencapai kesuksesan dengan terbentuk sebagai pribadi yang tangguh,tanggung jawab dan perduli.

Agus Suparmanto juga mengatakan bahwa ilmu dapat terjadi dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, ilmu didapat dari banyak hal tidak saja didapat dari kelas.

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berpesan, “Yakinlah akan pilihan jurusan dan universitas pilihanmu tanpa mengikuti dorongan teman atau lingkungan, maupun  tekanan dari orang tua, karena masa depan kalian hanya dapat diraih oleh orang yang optimis dan jadikan masa ini sebagai tonggak kalian untuk menjadi patriot bangsa membangun Negara.”

Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Rita Hastutu dalam smabutan penutupannya sangat mengapresiasi kegiatan Edufair yang berlangsung semarak dan diikuti semua siswa dan juga orang tua, bahkan sebagian masyarakat juga ikut ambil bagian dalam acara ini.

“Semoga acara seperti ini akan bisa memotivasi seluruh sivitas SMAN 8 Jakarta untuk selalu berbuat yang terbaik bagi almamaternya,” ujar Rita.

Univeristas Indonesia Menutup Rangkaian Edufair

Edufaiar SMAN 8 Jakarta ini menampilkan 10 PTN terkemuka mula dari UGM, IPB, Unpad, Unsoed, Undip, Brawijaya, Unair, ITS, ITB, dan ditutup dengan membedah sebagian besar prodi di Universitas Indonesia (UI) akhir pekan ini.

A day with Universitas Indonesia diawali oleh pemaparan dari Direktur Kemahasiswaan UI yaitu DR. Devie Rahmawati yang juga merupakan alumni SMAN 8 Jakarta mengatakan karpet merah sejarah telah digelar lama antara Universitas Indonesia dan SMA N 8 Jakarta, karena begitu banyak siswa SMAN 8 Jakarta yang telah berhasil diterima di universitas berjaket kuning ini dari tahun ke tahun.

Devie menambahkan bahwa UI sudah menerapkan kampus Merdeka Belajar dengan menempuh kuliah selama 5 semester dan 3 semester ditempuh dengan pilihan pilihan sesuai minat mahasiswanya antara lain dengan mengikuti pertukaran pelajar, magang, menjadi pengajar di suatu sekolah atau institusi, melakukan research, menjalani proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi proyek independen maupun membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik.

Menyambung pemaparan Devie adalah paparan lengkap dari Departemen Teknik UI yang diwakili oleh DR. Eng. Arief Udhiarto, S.T, M.T, Departemen Teknik UI memiliki 7 departemen dan didukung oleh 13 prodi menarik. Arief mengatakan, Teknik UI telah menerapkan kurikulum OBE demi mempersiapkan lulusannya di industry 4.0 saat ini. Arief menjelaskan lengkap tentang prodi yang ada di depertemennya beserta informasi mengenai prospek kerja alumninya.

Menjawab pertanyaan murid SMAN 8 Jakarta tentang Teknik Komputer, dia menjelaskan bahwa lulusan Teknik Komputer UI akan mampu menggabungkan software dan hardware dalam rangkain listrik dan elektronikanya serta mampu  merancang jaringan informasi dan coding.

Sesi ke-3 diisi narasumber dari FASILKOM (Fakultas Ilmu Komputer) Dr. Dina Chahyati, Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Fasilkom Universitas Indonesia, beliau ditemani oleh 2 alumni SMAN 8 Jakarta dan juga alumni Fasilkom UI.

Dalam pemaparannya Dr. Dina Chahyati menjelaskan apa yang dipelajari di Fasilkom yang lebih banyak mempelajari tentang software.

Peluang kerja lulusan FASILKOM UI sangat bagus ini terbukti banyak lulusannya bekerja di perusahaan perusahaan besar, seperti Google baik di dalam negeri mapun di luar negeri, Shopee, dan perusahaan besar lainnya. Ini dikarenakan ilmu computer itu sangat dibutuhkan di dalam teknologi yang begitu berkembang dengan sangat cepat.

“Jangan khawatir untuk mempelajari dunia yang baru,“  kata Dr. Dina Chahyati kepada siswa siswi SMA N 8 Jakarta.

Acara berlanjut dengan FISIP Universitas Indonesia, kali ini Cecep Hidayat, Asisten Dekan/Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan FISIP UI sebagai narasumber yang akan memberikan informasinya. Dia menjelaskan ada 3 Rumpun Ilmu di UI yaitu Rumpun Ilmu Kesehatan, Rumpun Ilmu Sains Teknologi dan Rumpun Ilmu Sosial Humaniora.

Sedangkan Departemen di FISIP UI itu ada 7 Departemen. Prodi- prodi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik yang ada di Universitas Indonesia, dimana untuk S1 ada 7 Prodi, S2 ada 7 prodi dan S3 ada 6 prodi, untuk prodi HI (Hubungan Internasional) di FISIP UI belum ada untuk S3.

Setelah acara Closing Edufair Part 3 selesai berlanjut menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Univesitas Indonesia.

Wardatul Adawiyah sebagai Manajer Pendidikan FEB UI menjelaskan Program Studi jenjang S1 Reguler yang ada di FEB UI yaitu Prodi Manajemen, akuntansi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam dimana untuk Jenjang S1 Reguler tingkat keketatan yang paling tinggi ada pada prodi Manajemen.

Dia juga menjelaskan tentang S1 untuk kelas Internaional yaitu dengan program Double Degree yaitu 2 tahun di UI dan 2 tahun di partner UI sedangkan untuk Single Degree, 1 tahun exchange di luar negeri dan syarat masuknya minimum TOEFL/ IELTS : 500 /5,5.

FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) dijelaskan oleh Suswandoyo Biyoga, sebagai Kepala Hubungan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi ,Universitas Indonesia. Pada bagian ini Suswandoyo menjelaskan bagimana Program Studi FKG UI untuk jenjang pendidikan S1 & Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor.

Dia juga menjelaskan mengapa memilik FKG? Karena prospek karirnya sangat luas. Lulusan FKG dapat bekerja di Institut Pendididkan, Fasilitas Kesehatan, Pemerintah, Lembga riset, dan lain sebagainya. Sejak tahun 2013 FKG UI bersama dengan empat fakultas lainnya menerapkan Inter-Professional Education (IPE) dibawah Rumpun Ilmu Kesehatan.

Sesi terakhir diisi oleh Dr. dr. Murti Andriastuti, narasumber dari FK (Fakultas Kedokteran) Universitas Indonesia yang menjabat sebagai Manager Pendidikan dan Kemahasiswaan Program Sarjana, Pofesi Dokter, Magister dan Doktor, FKUI.

Di dalam pemaparannya Murti juga menjelaskan tentang bagaimana Jenjangan Pendidikan Dokter di Indonesia, waktu pendidikan yang akan ditempuh dari awal masuk Fakultas Kedokteran sampai menjadi Spesialis memerlukan waktu yang sangat panjang, ini dikarenakan menjadi dokter adalah komitmen untuk  belajar sepanjang hayat “ life-long- learning “.

Murti Andriastuti juga menjelaskan bila ingin berhasil menjadi dokter  harus mau dan mampu, tangguh baik fisik maupun mental dan juga adanya dukungan dari keluarga, dan juga selalu dijaga nilai-nilai spiritualnya dengan menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada akhir pemaparannya, Murti berpesan kepada siswa-siswi SMAN 8 Jakarta agar terus belajar meraih cita-cita sesuai dengan yang diinginkan dan disukai tanpa adanya paksaan dari siapa pun juga. Dia juga menambahkan seorang dokter itu harus siap melayani masyarakat (pasien).

Ketua panitia dari Edufair, Nelly Margaretha berharap agar seluruh rangkaian Edufair yang juga disiarkan langsung melalui Youtube kanal SMAN 8 Jakarta official ini memberikan manfaat bagi seluruh siswa SMA dimanapun berada agar mereka juga tetap semangat untuk mencapai cita-citanya demi membangun negara tercinta Indonesia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler