jpnn.com, BEIRUT - Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan negaranya memiliki permasalahan dengan Israel yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum keduanya mempertimbangkan kesepakatan damai.
Aoun menyampaikan hal tersebut saat ditanya tentang kemungkinan Lebanon mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) dan mencapai kesepakatan damai dengan Israel.
BACA JUGA: Uni Emirat Arab Intim dengan Israel, Erdogan: Kami Tidak Akan Biarkan Palestina Kalah
"Israel masih menduduki wilayah Lebanon dan kedua negara harus menyepakati demarkasi perbatasan," ujar Aoun, Minggu (16/8).
Lebanon dan Israel telah lama berseteru soal demarkasi perbatasan di Mediterania Timur. Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat pada satu dekade lalu saat cadangan gas alam ditemukan di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Embargo Senjata Iran Berakhir Oktober, Kelompok Lobi Israel Ketakutan
Menanggapi kesepakatan damai antara UEA-Israel yang kontroversial, Aoun memaparkan bahwa UEA merupakan negara merdeka yang berhak melakukan apa pun yang dikehendakinya.
Kesepakatan damai antara UEA dengan Israel itu dikecam oleh para pendukung Hizbullah, partai politik Syiah di Lebanon, yang memerangi Israel selama berdekade. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil