jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran justru mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan kebutuhan energi lain, terutama bahan bakar minyak (BBM). Konsumsi setrum anjlok sekitar 20 persen.
Karena itu, Kementerian ESDM memastikan tidak ada pemadaman listrik saat Lebaran karena kelebihan beban. Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, beban puncak secara nasional turun 20 persen.
BACA JUGA: Ini Tantangan Besar Kontraktor Gas di Natuna
Khusus untuk distribusi Jawa–Bali, beban puncak bahkan turun 30 persen jika dibandingkan dengan hari biasa. Kebutuhan listrik diperkirakan hanya 15 ribu mw.
Penurunan terjadi karena mayoritas kantor dan industri yang mengonsumsi listrik sangat besar telah libur Lebaran.
BACA JUGA: PHK Bisa Sentuh Puluhan Ribu Pekerja
Jika masih ada yang beroperasi, kebutuhan listrik tidak sebesar hari normal. ”Diperkirakan, beban puncak saat lebaran mencapai 15 ribuan MW,” ungkapnya.
Meski kebutuhan menurun, Sudirman meminta PLN tidak lengah. Keseimbangan pasokan, keamanan transmisi, dan sistem tegangan harus dijaga selama 24 jam. Kecukupan pasokan telah diinstruksikan sejak H-15 hingga H+15 Lebaran.
BACA JUGA: Total Bantah Tampik Rencana Investasi Pertamina
PLN diimbau agar tidak melakukan kegiatan pemeliharaan yang berpotensi mengganggu pasokan. Jaminan pasokan listrik juga harus diberikan pada objek vital nasional, rumah sakit, bandara, sampai fasilitas keamanan dan pertahanan.
”Masyarakat diimbau tetap melaksanakan gerakan hemat listrik meski pasokan listrik melimpah saat libur Lebaran,” ujar Sudirman. (dim/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Operator Kapal Penyeberangan, Ada Permintaan Khusus Dari Menhub
Redaktur : Tim Redaksi