Lebaran Genjot Premium Naik 5,1 Persen

Jumat, 18 Juli 2014 – 08:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina berancang-ancang menghadapi momen lebaran 2014. Hari besar yang dipastikan bakal mendongkrak konsumsi BBM tersebut memang jadi PR besar perusahaan tersebut. Terutama, menjaga pasokan pada saat arus mudik dan arus balik lebaran.

Senior Vice President Fuel Marketing Muhamad Iskandar mengatakan, tahun ini pihaknya memproyeksi ada kenaikan konsumsi pada beberapa jenis BBM. Misalnya, BBM jeni premium.

BACA JUGA: Apartemen Terdampak Aturan BI

BBM yang biasanya dikonsumsi kendaraan pribadi tersebut diperkirakan mencapai 84.242 kilo liter (kl) per hari pada periode H-15 hingga H+15. Proyeksi tersebut lebih tinggi 5,1 persen dibanding rata-rata penyaluran normal sebesar "80.155 kl.

"Kemudian, BBM jenis avtur naik bakal naik 7,2 persen. Dari rata-rata harian normal 10.619 kl menjadi 11.536 KL. LPG juga ikut naik naik 6,4 persen. Dari rata-rata harian normal 19.057 metrik ton (mt) menjadi 20.278 mt. Satu-satunya yang bakal turun adalah Solar. Angka penurunan sampai 16,9 persen dari rata-rata harian normal 43.057 kl menjadi 36.151 kl," ujarnya di Jakarta kemarin (17/7).

BACA JUGA: Utang Luar Negeri Terus Menggunung

Meski rata-rata kenaikan tak mencapai double digit, pihaknya mengaku masih berhati-hati soal kelancaran pasokan. Terutama, soal premium. Tahun ini, konsumsi pada arus mudik diperkirakan mencapai puncak pada H-1 dengan angka 109.279 kl.

Angka tersebut lebih tinggi 36 persen dari rata-rata konsumsi normal. Sedangkan, puncak konsumsi pada arus balik diperkikan terjadi pada H+5. Proyeksinya mencapai105.063 kl atau meningkat 31 persen dari rata-rata konsumsi normal.

BACA JUGA: Pertamina Janji Respon Cepat Keluhan Demi Kenyamanan Pemudik

"Tapi, angka ini berbeda di setiap daerah. Di Jawa Tengah saja, total kenaikan pada periode lebaran mencapai 46 persen. Sedangkan, Jawa Timur meningkat 29 persen. DKI dan Jawa Barat yang justru hanya naik 20 persen. Bahkan, ada beberapa titik yang kenaikannya hampir mencapai 70 persen. Karena itu, kami masih harus terus berusaha untuk mencegah terganggu pasokan di SPBU," jelasnya.

Dalam hal tersebut, Pertamina harus menjaga level stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Saat ini, level ketahanan stok premium mencapai 17,6 hari; solar 20,7 hari; avtur 27,6 hari, pertamax 53 hari, pertamax plus 37,6 hari, dan LPG 17,1 hari.

"Kami terus berusaha untuk menjaga level ketahanan pasokan pada level saat ini," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, pihaknya masih menghadapi kendala untuk menjaga pasokan BBM lebaran tahun ini. Selain peningkatan konsumsi, pihaknya juga mengantisipasi kemacetan yang dapat menghambat mobilitas mobil tangki BBM dan skid tank LPG. Belum lagi, kuota BBM PSO yang berkurang dua juta kilo liter dari alokasi pada awal 2014.

Sesuai dengan arahan Pemerintah, untuk masa puasa dan lebaran, Pertamina akan tetap menyalurkan BBM PSO sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Kami tak akan membatasi penyaluran BBM. Jika memang melebihi kuota harian kami akan beri tambahan. Selain itu kami juga melakukan beberapa langkah pencegahan," tuturnya.

Langkah pertama, lanjut dia, adalah penambahan dan pengawasan stok BBM di seluruh fasilitas penyimpanan hingga ke SPBU. Kemudian, pengoperasi Terminal BBM dan SPBU selama 24.

Selain itu, pihaknya juga melakukan strategi switching (pengalih fungsian fasilitas dari solar ke premium, Red) pada tangki timbun di Terminal BBM, tangki pendam SPBU, dan mobil tangki.

"Kami juga akan menyiapkan menyiapkan mobil tangki yang stand by di SPBU di titik rawan sebagai kantong tambahan. Serta, kami akan memisahkan jalur pelayanan motor dan mobil. Setelah it, menyediakan 117 titik SPBU transit khusus sepeda motor. Kalau tidak begitu, mobil pasti tidak kebagian," jelasnya.

Untuk keadaan yang tak terduga, pihaknya juga sudah menyiapkan skema contra flow atau distribusi BBM lawan arus. Dengan bantuan tersebut, pemerintah bisa menjadi menyalurkan BBM di SPBU yang rawan macet.

"Tahun ini kami juga menyediakan produk BBK (Bahan Bakar Khusus) dalam kemasan. Yaitu, Pertamax dan Pertamax Plus. Selain kemasan 5, 10, dan 20 liter, kami juga mempunyai kemasan baru satu dan dua liter. Ini untuk pengendara sepeda motor," ungkapnya. (bil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Masuk Usai Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler