“Beda lea. Sunyi sekali lebaran idul adha ini,” ujar Bandi, warga Poso Kota usai salat id di lapangan Sintuwu Maroso, Jumat (26/10).
Pantauan Radar Sulteng, suasana lengang idul adha sudah tampak di malam takbiran. Dimana pada malam takbiran itu, tidak ada satu kendaraan pun, baik sepeda motor maupun mobil yang turun di jalan raya untuk pawai takbir. Padahal di momen lebaran sebelumnya (idul fitri dan idul adha), jalanan di kota Poso dan sekitarnya penuh sesak dengan ribuan kendaraan dan masyarakat yang bersuka cita dalam pawai takbir malam lebaran.
Informasi yang diperoleh dari sejumlam tokoh agama muslim di Poso, bahwa pawai takbir idul adha tahun ini tidak dilaksanakan Pengurus Tetap Hari Besar Islam (PTHBI) Kabupaten Poso, karena tak diizinkan oleh pihak kepolisian. “Mungkin terkait kondisi Poso terkini, sehingga kepolisian tak mengizinkan dilaksanakannya pawai takbir,” kata Rusli, tokoh pemuda Poso Kota.
Suasana malam takbiran di Poso makin tambah lengang menyusul guyuran hujan dengan curah sedang. PTHBI Poso yang menyelenggarakan takbiran di alun-alun lapangan Sintuwu Maroso, juga berjalan sepi. Bahkan suasana lengang berlanjut saat pelaksanaan salat id di pagi hari. Meski tak hujan lagi, suasana salat idul adha di lapangan Sintuwu Maroso tampak sangat beda dengan Salat Id pada lebaran sebelumnya. Lapangan yang biasanya penuh sesak dengan ribuan jamaah id, kemairn tak lagi terlihat.
Salat id hanya dihadiri sekitar 1.000 jamaah saja. Terpantau, masyarakat lebih memilih melaksanakan salat id di masjid-masjid. Meski lengang, secara umum pelaksanaan malam idul adha dan salat id di Poso berlangsung aman dan lancar. Pelaksanaan salat id pun berlangsung tanpa adanya penjagaan khusus dari apatar keamanan. Yang tampak berjaga hanya polisi lalu lintas dan petugas Dinas Perhubungan Poso. Sebagaimana tupoksinya, polisi lalu lintas dan petugas Dishub hanya menjaga kelancaran lalu lintas kendaraan.
Sementara dalam khutbah idul adha, ustad Sutami Idris mengajak seluruh masyarakat Poso untuk menguatkan ukhuwah dan menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan. Sutami juga mengajak umat Islam untuk meneladani kesalehan dan ketakwaan nabi Ismail dan nabi Ibrahim AS kepada Tuhannya.(bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidak Tambang Liar, Gubernur Sumbar Temukan Ratusan Eskavator
Redaktur : Tim Redaksi