JAKARTA – Para pengusaha harus bersiap-siap mengatur ulang jadwal pengiriman barang mereka. Pengiriman barang-barang yang semula dijadwalkan pada 15–19 Agustus harus dipercepat. Sebab, mulai 15 Agustus 2012 pukul 00.00 WIB sampai 19 Agustus 2012 pukul 24.00 WIB, Kementerian Perhubungan akan melarang truk-truk besar melintas di jalan raya.
”Larangan itu kami berlakukan di seluruh Pulau Jawa, Lampung, dan Bali. Untuk itu, pengusaha sebaiknya memperhitungkan dengan cermat pengiriman barangnya sebelum tanggal tersebut. Itu dalam rangka mendukung kelancaran arus lalu lintas Lebaran,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Soeroyo Alimoeso yang didapuk menjadi ketua tim arus mudik Lebaran 2012 kemarin.
Pihaknya telah mengklasifikasikan jenis truk yang dilarang beroperasi. Antara lain, kendaraan angkutan barang yang mengangkut bahan bangunan, kendaraan yang memiliki tempelan (truk gandeng), serta kendaraan pengangkut peti kemas (kontainer). Secara umum, Kemenhub melarang kendaraan yang sumbunya lebih dari dua. ”Lebih dari itu, kami larang jalan,” tegasnya.
Sumbu roda (bagian yang menghubungkan roda kanan dan roda kiri) gampang dilihat dari samping. Jika truk hanya memiliki roda depan dan belakang, sudah pasti kendaraan dua sumbu. Tapi, biasanya truk-truk yang mengangkut beban berat memiliki roda dengan lebih dari satu sumbu di bagian belakang. ”Gandengan itu sudah pasti sumbunya lebih dari dua, kan,” tambahnya.
Larangan tersebut, menurut Soeroyo, tidak berlaku untuk pengiriman logistik, misalnya bahan pokok, BBM (bahan bakar minyak), ternak, susu murni, dan barang antaran pos. Sebab, itu merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan saat Lebaran. Dia juga menginstruksi jajarannya untuk mendahulukan pengangkutan bahan pokok yang tidak tahan lama. ”Yang barangnya cepat rusak bisa diberi prioritas,” tegas dia.
Soeroyo memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini terjadi pada 16 Agustus 2012 (Kamis) atau H-3. Kepadatan arus lalu lintas diperkirakan terjadi di seluruh wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) menuju berbagai daerah di Jawa maupun Sumatera.
Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+4 atau 24 Agustus 2012 hingga H+5 atau 25 Agustus 2012. Soal prediksi jumlah penumpang, dia mengemukakan bahwa penumpang angkutan jalan pada 2012 diprediksi sebanyak 5,59 juta orang dengan tingkat pertumbuhan tahun ke tahun (y-o-y) 1,3 persen. ”Tahun lalu 5,52 juta penumpang,” terangnya.
Sementara itu, penumpang angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (SDP) diprediksi sebanyak 3,38 juta orang atau meningkat 4,2 persen jika dibandingkan dengan jumlah tahun lalu yang sebanyak 3,24 juta penumpang. Pihaknya menilai, tahun ini penumpang kereta api bertambah paling banyak. ”Kalau tahun lalu 1,9 juta orang, tahun ini kami prediksi 2,21 juta orang atau meningkat 16,32 persen,” ucap dia.
Pertumbuhan penumpang terbesar diperkirakan terjadi di angkutan udara. Jumlah penumpang pesawat diprediksi sebanyak 3,2 juta orang, meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan jumlah tahun lalu yang sebesar 2,9 juta orang. Sementara itu, penumpang angkutan laut diprediksi tumbuh 5 persen dari 1,4 juta penumpang pada 2011 menjadi 1,53 juta orang tahun ini. ”Jadi, angkutan darat yang tumbuh paling kecil,” ucap dia. (wir/c11/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Tersangka PON Rekor Sementara 2012
Redaktur : Tim Redaksi