jpnn.com, TOKYO - Untuk memperluas jangkauan ke Asia Pasifik, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan membuka kantor Asia pertamanya di Jepang menurut laporan media, Rabu (3/5).
Kantor penghubung di Tokyo, kata Nikkei Asia dalam sebuah laporan, "akan memungkinkan aliansi militer untuk melakukan konsultasi berkala dengan Jepang dan mitra utama di kawasan, seperti Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru saat China muncul sebagai tantangan baru, di samping fokus tradisional pada Rusia."
BACA JUGA: NATO Cawe-Cawe di Indo-Pasifik, Tetangga China Justru Senang
Laporan tersebut menambahkan bahwa NATO telah "mengedarkan rancangan proposal di antara 31 anggotanya" mengenai pembukaan kantor yang "pertama kali" dibahas oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg saat ia mengunjungi Jepang pada Januari.
Tokyo dan NATO juga bekerja meningkatkan kerja sama mereka, bertujuan untuk menandatangani Program Kemitraan yang disesuaikan secara Individual (ITPP) sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO di Lithuania pada bulan Juli, tambah laporan tersebut.
BACA JUGA: Bertetangga dengan Ukraina, Rakyat Negara Eropa Timur Ini Ogah Gabung NATO
NATO memiliki kantor penghubung di PBB di New York, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Vienna di Eropa, Georgia, Ukraina, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, dan Kuwait.
Jepang sudah menjadi bagian Quad yang dipimpin Amerika Serikat (AS), aliansi keamanan longgar dengan Australia dan India saat dua anggota lainnya melawan penuh pengaruh ekonomi dan militer China yang meluas di kawasan Asia-Pasifik.
BACA JUGA: Finlandia Resmi Masuk NATO, Nantikan Pembalasan Rusia!
Sementara kepala NATO menganjurkan penguatan hubungan dengan kawasan Asia-Pasifik, China menolak upaya tersebut.
"China dengan tegas menentang unsur-unsur tertentu yang menuntut keterlibatan NATO di Asia-Pasifik, atau NATO versi Asia-Pasifik di belakang aliansi militer," kata Beijing kepada Dewan Keamanan PBB Juni lalu saat membahas konflik di Ukraina.
Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan pada Maret saat konferensi pers perdananya bahwa "Strategi Indo-Pasifik" AS adalah fakta "upaya untuk bergabung membentuk blok eksklusif, untuk memprovokasi konfrontasi dengan merencanakan NATO versi Asia-Pasifik."
Bulan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Stoltenberg menyambut baik keputusan Jepang untuk membuka "misi diplomatik khusus" untuk aliansi militer tersebut.
Berbicara dalam konferensi pers di Brussels dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, Stoltenberg mengatakan bahwa tidak ada mitra lain yang "lebih dekat dan lebih mampu" selain Jepang.
"Kami sangat menyambut keputusan Anda untuk membuka misi diplomatik khusus untuk NATO," kata Stoltenberg, memuji kemitraan antara NATO dan Jepang. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif